ilustrasi (foto antara)
JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Siane Indriyani menegaskan pihaknya tidak menginisiasi tagar #PrabowoBersamaHTI yang kini tengah ramai di Twitter.
Menurutnya, hal itu dilakukan oleh pihak-pihak yang berusaha memfitnah dengan mengaitkan Prabowo-Sandi dan Hizbut Tahrir Indonesia yang telah dilarang di Indonesia.
"Itu hanya upaya adu domba. Jangan teruskan bikin fitnah yang macam-macam lah," tutur Siane saat dihubungi wartawan, Jumat (26/10).
Siane juga menampik Prabowo-Sandi bakal melegalkan kembali HTI jika terpilih melalui Pilpres 2019 mendatang. Ia pun kembali menegaskan bahwa isu tersebut dimainkan oleh pihak yang ingin menjatuhkan citra Prabowo-Sandi.
Dia tidak menyebut siapa pihak yang berupaya memfitnah Prabowo-Sandi. Siane hanya mengatakan alangkah baiknya jika tidak ada lagi fitnah dan kabar bohong atau hoaks.
"Stop bikin fitnah, hoaks," kata Siane.
Tagar #PrabowoBersamaHTI menjamur di linimasa Twitter. Tagar tersebut kini telah digunakan pada lebih dari 10 ribu cuitan.
Sebelumnya, tagar #PrabowoBersamaHTI digaungkan warganet di tengah polemik pembakaran bendera bertuliskan kalimat Tauhid yang dibakar anggota Barisan Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) di Garut, Jawa Barat, pada Minggu lalu.
Warganet ramai-ramai mencuitkan kritik mereka terhadap Prabowo yang diduga memiliki hubungan organisasi terlarang tersebut. Diketahui, HTI kini dilarang karena dianggap ingin mendirikan 'Khilafah Islam' dan mengganti Pancasila.
Sebelumnya, HTI disebut-sebut mendukung pasangan Prabowo-Sandi dalam Pilpres terkait dengan gerakan #2019GantiPresiden.
Sebaliknya, Partai Gerindra juga mendukung HTI untuk mengajukan banding ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) DKI Jakarta atas pencabutan badan hukum.
(bmw/agi/inf)