Pembukan PKN Revmen Diawali Tari Poco-Poco Secara Massal di Manado
MANADO - Menari Poco-Poco massal mewarnai pembukaan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental (PKN Revmen) tahun 2018 , di Manado Sulawesi Utara,Jumat(26/10/2018).
Tari poco-poco diikuti langsung Menko PMK Puan Maharani, Menko Polhukam Wiranto, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menpan RB Syafrudin, Gubenur Sulut Olly Dondokambey bersama ribuan penari lainnya.
Menko Puan ketika membuka PKN Revmen menuturkan, implementasi agenda ini sebagai upaya strategis memajukan bangsa dan negara.
“Gerakan nasional ini pada intinya adalah sebuah gerakan menjebol penghambat kemajuan dan membangun peradaban yang memajukan bangsa dan negara,” ucap Puan.
Melalui penyelenggaraan PKN-Revmen tahun ini, pemerintah mewujudkan praktek pembangunan budaya berkemajuan tersebut melalui pelayanan publik yang lebih baik yaitu berupa pelayanan yang tepat waktu, pelayanan yang tepat informasi, pelayanan yang jelas biayanya, pelayanan yang jelas prosedurnya, pelayanan tanpa pungli serta pelayanan yang memudahkan dan nyaman.
“Pelayanan publik yang memberikan kenyamanan, kemudahan, dan kepuasan bagi masyarakat menuntut komitmen dari seluruh aparatur negara untuk bekerja dengan integritas, etos kerja, dan kebersamaan yang tinggi," tandas Menko Puan.
Selain itu, Menko Puan juga mendorong setiap kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, maupun daerah untuk menjadikan PKN-Revmen ini sebagai momentum penting untuk melahirkan berbagai inovasi yang kreatif dalam mewujudkan pelayanan publik yang prima.
“Diharapkan, semakin banyak Kementerian, Lembaga, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta Kelompok Masyarakat untuk terus melakukan inovasi dan kepeloporan dalam membangun peradaban Indonesia yang maju,” ungkap Menko Puan.
Sebelumnya, sebagai tuan rumah PKN-Revmen 2018, Gubernur Olly Dondokambey, SE menyambut hangat seluruh tamu undangan yang datang dari seluruh Indonesia.
"Selamat bakudapa, selamat datang di Bumi Nyiur Melambai kepada tamu undangan dari seluruh pelosok nusantara. Kehadiran bapak dan ibu sekalian bagi kami merupakan wujud dukungan dan apresiasi atas suksesnya agenda ini," kata Olly.
Olly menuturkan, spirit revolusi mental nampak dalam kehidupan masyarakat Sulut yang hingga saat ini terus berjalan dengan rukun dan damai serta harmonis, meskipun masyarakatnya sangat majemuk, baik dari sisi etnis, religi, budaya, dan adat istiadat.
"Suasana kondusif ini adalah buah dari tingginya kesadaran masyarakat untuk selalu hidup berdampingan satu dengan yang lain dalam kerukunan dan kedamaian," ucap Olly.
Menurut Olly, suasana kondusif itu ditunjukkan dengan capaian positif dari beberapa indikator sosial yang ada, antara lain: Indeks Kebahagiaan Masyarakat Sulut mencapai 73,03 atau tertinggi ketiga secara nasional kemudian oleh Setara Institute dan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Manado ditetapkan sebagai Kota Paling Toleran se-Indonesia.
Lanjut Olly, kondisi Sulut yang rukun dan damai ini, juga menjadi modal dasar dalam membangun daerah di berbagai sektor, utamanya sektor pariwisata yang telah ditetapkan sebagai motor penggerak pembangunan daerah.
"Jumlah kunjungan mancanegara ke daerah ini melonjak hampir 400%. Jumlah kunjungan wisatawan domestik juga meningkat jauh, mencapai angka 2,6 juta wisatawan pada tahun 2017. Dampak dari peningkatan kunjungan ini sangatlah luas dirasakan dalam menopang pembangunan bangsa di Sulawesi Utara," ungkap Olly.
Setelah pembukaan juga dilakukan peninjauan pameran di Gedung eks DPRD Provinsi Sulawesi Utara. Beberapa kegiatan pameran inovasi layanan publik yang akan disajikan antara lain simulasi tes CAT oleh BKN yang diperuntukkan bagi para pelamar CPNS, akses pencetakan E-KTP dan perpanjangan SIM.
(bs/inf)