Bupati Klaten Sri Mulyani
KLATEN - Pemerintah Kabupaten Klaten selalu siap apapun yang terjadi dengan Gunung Merapi. Namun demikian Bupati Klaten Sri Mulyani meminta seluruh jajarannya untuk tetap siaga bencana dengan kondisi Gunung Merapi saat ini. Bahkan jika terjadi erupsi saat Hari Raya Idul Fitri tetap melakukan upaya penyelamatan para warga yang masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB).
“Memang saat ini kondisi Merapi sedikit-sedikit terjadi letusan, sehingga kita perlu meningkatkan kewaspadaaannya. Namun saya berharap Kabupaten Klaten dapat dijauhkan dari segala marabahaya yang ada. Mohon doanya agar Klaten tetap kondusif pada saat lebaran nanti,” jelas Bupati Klaten Sri Mulyani seusai memimpin apel siaga kebencanaan di halaman Mapolres Klaten, Rabu (6/6/2018).
Mulyani mengatakan, apel yang diselenggarakan untuk mengecek kesiapan personel dan armada dalam proses evakuasi jika terjadi erupsi. Pihaknya menegaskan tetap siap sekalipun terjadi erupsi di Hari Raya Idul Fitri. Pasalnya, selama ini koordinasi lintas sektoral terus dilakukan untuk mematangkan penanganan.
“Semuanya sudah siap jika sewaktu-waktu terjadi erupsi karena pemerintah selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dalam kondisi apa pun. Tetapi untuk saat ini masyarakat terutama yang berada di KRB III untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya. Jangan panik dan ikut terus mengikuti informasi resmi yang berwenang terkait kondisi Merapi saat ini,” jelasnya.
Ketika ditanya tentang kondisi jalur evakuasi yang sekarang rusak parah kemungkinan ada perbaikan secara darurat, kembali Sri Mulyani mengungkapkan kemungkinan perbaikan akan dilakukan tahun ini karena pengajuan proposal ke BNPB dapat disetujui. Sehingga dengan adanya persetujuan itu jalur evakuasi segera diperbaiki dan proses evakuasi warga lerenge merapi tidak terhambat.
"Waktu saya kemarin menjemput Menko PMK Puan Maharani saya sudah matur insya Allah tahun ini. Untuk jalur evakuasi yang proposal saya sampaikan ke BNPB insyaallah bisa cair," ungkapnya.
Terkait anggaran dalam penangangan kebencanaan pihaknya telah menyiapkan Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp 500 Juta. Apabila dirasa masih kurang bisa memanfaatkan Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 3 Miliar. Meski begitu dalam pencairannya tetap melewati mekanisme dan aturan yang berlaku.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan tetap mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu terdapat pengungsian. Terutama mereka yang mengungsi di tiga shelter yakni di Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Desa Menden, Kecamatan Kebonarum dan Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko.
“Saat ini kami sudah menyusun jadwal terkait layanan kesehatan jika ada pengungsian di tiga shelter tersebut. Termasuk menyiapkan 32 puskesmas serta 12 rumah sakit yang ada di Klaten memberikan layanan kesehatan kepada pengungsi. Tetapi dalam pergerakannya kita menunggu komando dari BPBD Klaten karena sampai saat ini tidak ada yang mengungsi,” jelas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cahyono.
(as/mi/in)