Pohon Imitasi di Balai Kota
JAKARTA - Pohon imitasi yang sempat viral karena dipasang di trotoar Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, kini terpajang di taman Balai Kota dan Gedung DPRD DKI. Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno menyebut pemasangan pohon imitasi itu merupakan inisiatif Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat.
"Kita arahkan ke tempat-tempat yang memang untuk mata memandang lebih ada nilai tambah. Kita harapkan juga ke mereka agar bisa mendorong city beautification. Nggak ada arahan bahwa taruh di Balai Kota, taruh di DPRD, nggak ada. Mereka inisiatif sendiri," kata Sandiaga saat ditemui di Sekber Gerindra-PKS-PAN, di Jalan Taman Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/6/2018).
Sandiaga menuturkan pohon imitasi itu sebetulnya juga dipasang di tahun sebelumnya menjelang hari besar, salah satunya ulang tahun Jakarta. Titiknya pun sama, di trotoar juga.
"Tahun lalu, karena nggak ada yang lapor ditempati di trotoar, terus bisa diulangi lagi? Tahun lalu kebetulan nggak ada yang protes aja karena nggak ada yang melihat, nggak ada yang ngeh. Makanya secara lazimnya di taruh di depan Balai Kota, DPRD, yang mempercantik ornamen-ornamen kota ini khususnya menyambut hari-hari besar, hari-hari libur," papar Sandiaga.
Sandiaga menilai usaha Sudin PE Jakarta Pusat untuk mempercantik kota sudah baik. Namun, satu catatan dari dia yakni soal koordinasi dengan kepala dinas yang perlu diperbaiki.
"Tapi yang menurut saya kemarin tidak terkonsolidasi dengan baik adalah koordinasi dan laporan ke atasan karena Pak Kadisnya juga nggak tahu," sesal dia.
Namun, setelah terlihat di Balai Kota dan DPRD banyak pengelola taman milik Pemprov DKI berminta memasang pohon hias itu. Sandiaga sendiri menilai pohon tersebut lebih cocok dipajang di taman daripada di trotoar.
"Dan karena cantik dan bisa dipakai, bukan di trotoar, ya, dipakai di taman segala macam, karena sekarang banyak taman-taman yang minta, lampu-lampu itu bisa ditaruh di atas pohon, seperti itu. Dan itu mungkin penggunaan yang lebih baik dari di tempatkan di trotoar," jelas Sandiaga.
(zak/bag/in)