Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat sidak pasar di Cirebon, Selasa (29/05/2018).
CIREBON - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bakal menekan harga beras hingga Rp8.900 per kilogram. Pasalnya, Presiden Joko Widodo menilai harga beras saat ini terlalu tinggi, yakni Rp9.450 per kilogram.
Dia pun berusaha untuk menurunkan harga. "Pak Presiden minta harga beras diturunkan," kata Enggar saat menyidak Pasar Kramat dan Kanoman Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa, 29 Mei 2018.
Mendag menyebutkan harga beras di sejumlah wilayah sudah turun mencapai Rp8.950 per kilogram. Namun, pihaknya masih didorong untuk memberikan harga lebih murah.
"Kita akan turunkan menjadi Rp8.900," imbuhnya.
Mendag menjelaskan wilayah yang tidak memproduksi beras memang harga berasnya lebih tinggi. Sehingga, dia akan mengintruksikan Bulog untuk mengirim persediaan beras ke wilayah tersebut.
Saat ini, wilayah yang sudah mengalami penurunan harga beras di antaranya Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Aceh. Lantaran, wilayah tersebut merupakan kawasan produksi beras. Sehingga daerah yang stoknya sudah siap, tidak akan dikirim lagi.
"Di Sulawesi Selatan, harga beras sudah berada dibawah Rp9.000 perkilogramnya," kata Mendag.
Mendag juga memastikan, problem kenaikan harga bukan dari petani. Namun dari mata rantai yang terlalu panjang pada proses distribusi. Sehingga dia memastikan, penurunan harga beras nanti tidak akan merugikan petani.
(lds/in)