Jet tempur F-16 Taiwan
TAIPEI - Angkatan udara Taiwan mengerahkan sejumlah pesawat jet tempur ketika pesawat pembom China terbang di sekitar pulau tersebut. Jet-jet tempur itu akan terus disiagakan untuk memantau pesawat pembom Beijing.
Manuver pesawat pembom Beijing terjadi hari Kamis, beberapa jam setelah Taipei bersumpah untuk tidak takut kehilangan sekutu diplomatiknya di tengah meningkatnya tekanan dari China.
Taiwan adalah masalah teritorial paling sensitif di China dan titik bahaya militer yang genting. China mengklaim pulau itu sebagai provinsinya yang membangkang dan telah berjanji untuk tidak mengizinkan upaya apa pun oleh Taiwan untuk merdeka.
Ketegangan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, di mana China curiga terhadap pemerintahan Presiden Tsai Ing-wen, yang dianggap ingin mendorong kemerdekaan resmi untuk pulau tersebut.
Tsai, yang menjabat pada tahun 2016, mengatakan dia ingin mempertahankan status quo, tetapi akan melindungi keamanan Taiwan dan tidak ingin diganggu oleh Beijing.
Mengutip laporan Straits Times, Sabtu (26/5/2018), dalam penerbangan terbarunya, dua pesawat pembom H-6 China melewati Selat Bashi, yang memisahkan Taiwan dari Filipina. Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, dua pesawat pembom itu kemudian mengitari Taiwan melalui Selat Miyako Jepang dan bergerak ke timur laut Taiwan.
Menurut kementerian itu, jet-jet tempur Taiwan terus memantau pergerakan pesawat-pesawat pembom di seluruh wilayah. Kementerian tersebut menyerukan kepada orang-orang Taiwan untuk tidak khawatir karena angkatan udara juga mampu memantau pesawat China ketika mendekat.
Sementara itu, Taiwan telah kehilangan sekutu diplomatik keduanya dalam waktu kurang dari sebulan ketika Burkina Faso memutuskan hubungan diplomatik. Tsai mengatakan Taiwan tidak akan terlibat dalam "diplomasi dolar" dan tidak akan menyerah ketika menghadapi tekanan China.
Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengajukan pengunduran diri setelah pengumuman pemutusan hubungan diplomatik dari Burkina Faso muncul. Namun, atas permintaan presiden, Wu akan tetap di posisinya sebagai menteri luar negeri. Sebelumnya, Republik Dominika juga dilaporkan memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan setelah China mengucurkan bantuan besar ke negara tersebut.
(mas/in)