Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menekankan kelanjutan operasi militer pasukan negaranya di Suriah Utara.
"Misi dari operasi ini adalah memerangi ancaman teritorial dan menjamin keamanan wilayah selatan Turki," tegasnya dalam sebuah pernyataan hari Sabtu (24/2/2018) seperti dikutip IRNA.
Mengacu pada penentangan Amerika Serikat terhadap tindakan Turki di Suriah Utara, Erdogan menuturkan pasukan AS sendiri hadir di Suriah meskipun memiliki jarak ribuan kilometer dari negara itu.
"Kami bertanggung jawab untuk melindungi perbatasan sepanjang 911 kilometer Turki dengan Suriah, tapi AS berusaha untuk mencemarkan nama baik Turki dengan mengklaim bahwa operasi kami di Afrin adalah operasi terhadap warga sipil," tambahnya.
Baca: Upaya Pemulihan Ekonomi Turki
Erdogan menegaskan, negara-negara Barat setelah melihat dirinya tak berdaya di medan perang, memulai kampanye miring terhadap Turki di seluruh dunia, namun mereka tidak akan memperoleh keuntungan dan berita palsu ini tidak akan mengubah apapun.
Turki menuding AS mendukung Partai Pekerja Kurdi (PKK), Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), dan Partai Uni Demokratik (PYD) di Suriah Utara, dan dengan alasan ini telah memulai serangan terhadap wilayah Kurdi di negara tersebut.
Pemerintah Damaskus mengutuk serangan itu dan menganggapnya sebagai agresi nyata terhadap wilayah Suriah.
(rm/inf)