Boeing F-15 Silent Eagle
INDOPOST, WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat, Rabu (1/11) menyetujui kontrak penjualan senjata negara itu dengan pemerintah Qatar senilai 1,1 milyar dolar.
Berdasarkan kontrak jual-beli senjata ini, Amerika bersedia memberikan layanan reparasi dan teknis atas jet-jet tempur F-15 yang dibeli Qatar. Qatar adalah salah satu sekutu penting Amerika di kawasan Timur Tengah, dan lebih dari negara-negara lain, kepentingan Qatar atas Amerika adalah jaminan keamanan.
Oleh karena itu, pemerintah Qatar berusaha menjaga keamanan negaranya lewat hubungan keamanan dengan Amerika. Demi menarik dukungan Washington untuk menjamin keamanan negaranya, pemerintah Qatar berusaha menjalin hubungan keamanan dengan Amerika di Timur Tengah.
Pada bulan Juni 1992, Qatar menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan dengan Amerika. Perjanjian itu memungkinkan Amerika untuk menggunakan pangkalan-pangkalan militer Qatar dan cadangan peralatan militer negara itu. Kedua negara berdasarkan perjanjian tersebut juga dapat menggelar manuver-manuver militer gabungan.
Selain menyerahkan pangkalan-pangkalan militernya ke Amerika, Qatar juga menjalin kerja sama dengan Washington dalam bentuk lain. Qatar merupakan salah satu negara yang tergabung dengan program Pendidikan dan Pelatihan Militer Internasional, IMET dan program Non-proliferasi, Anti-Terorisme, Pembersihan Ranjau dan Program-program Terkait, serta Bantuan Anti-Terorisme, NADR-ATA, milik Amerika.
Sebelum tahun 2010, Qatar tidak terlibat dalam program-program Amerika itu. Sementara perjanjian terbaru yang ditandatangani Qatar dan Amerika, juga meliputi kontrak-kontrak terkait program pendidikan militer Washington di negara itu.
Amerika menganggap Qatar seperti negara-negara Arab lainnya, yaitu memiliki dua kepentingan, ekonomi dan politik. Amerika mengharapkan imbalan atas kerjanya menjaga keamanan negara-negara Arab termasuk Qatar dari serangan-serangan asing, dengan mendapatkan sumber-sumber energi melimpah yang dimiliki negara-negara itu.
Penjualan senjata dan program-program pelatihan militer untuk negara-negara Arab, merupakan salah satu sumber pendapatan terpenting Amerika. Meskipun Qatar jika dibandingkan dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, UEA memiliki anggaran militer yang lebih kecil, namun dengan pembelian senjata dan perlatan militer lainnya dari Amerika, sejak tahun 2009 hingga sekarang negara itu telah meningkatkan anggaran militernya hingga 60 persen.
Lebih dari itu, Amerika juga mempunyai kepentingan politik terhadap Qatar, pasalnya kepentingan Washington di Timur Tengah adalah menjaga keamanan rezim Zionis Israel dengan cara membuat negara-negara seperti Qatar, bergantung padanya.
Pemerintah Amerika, menandatangani kontrak penjualan senjata senilai 1,1 milyar dolar dengan Qatar dan menunjukkan diri gagal menurunkan tensi ketegangan antara Qatar dengan Saudi, Bahrain dan UEA yang merupakan anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia, ditambah Mesir.
Salah satu analisa terkait hal ini adalah bahwa Amerika diuntungkan dari ketegangan yang terjadi di antara negara-negara Arab itu, karena eskalasi ketegangan tersebut menjamin kepentingan ekonomi Amerika dengan cara menjual senjata dan menawarkan program-program militernya kepada negara-negara itu.
(hs/indo)