Pasukan Suriah
INDOPOST, MILITER - Brigadir Jenderal Angkatan Darat Arab Suriah menunjukkan kepada wartawan senjata yang mereka tangkap setelah pembebasan kota Al Mayadin di Suriah.
Gudang terbesar ISIS yang direbut oleh angkatan bersenjata Suriah di kota Al Mayadin, Suriah Timur penuh dengan senjata yang digunakan NATO baik dari Amerika Serikat, Belgia dan Inggris. Karena banyaknya senjata yang ada pasukan Suriah membutuhkan waktu berhari-hari untuk mengangkutnya.
“Kita membutuhkan waktu setidaknya enam hari untuk mengambil semua senjata yang ditinggalkan oleh pejuang ISIS setelah mereka melarikan diri. Ada banyak senjata dan berbagai sarana komunikasi buatan luar negeri,” kata Brigadir Jenderal Angkatan Darat Arab Suriah Hasan Suheil kepada wartawan Senin 23 Oktober 2017.
Al Mayadin adalah pusat logistik ISIS dengan sistem gudang dan bengkel yang terorganisasi dengan baik. Setelah pembebasannya, militer Suriah menemukan berbagai senjata termasuk senjata ringan dan senjata anti-tank, artileri dan amunisi, ranjau buatan sendiri, serta tank dan pengangkut personel lapis baja milik ISIS. Sebagian mereka adalah senjata yang direbut dari pasukan Irak.
Militer Suriah juga menunjukkan peralatan radar, peralatan medis, dan bengkel untuk produksi pesawat tak berawak dengan puluhan pesawat tak berawak yang digunakan oleh militan untuk pengintaian dan pengeboman, yang kesemuanya ditangkap di sistem komunikasi satelit Al Mayadin.
Sebagian besar gudang senjata terdiri dari senjata dari negara-negara NATO termasuk howitzer 155 mm yang diproduksi di Inggris.
(jtp/indo)