INDOPOST, MILITER - Sistem pertahanan udara paling mutakhir S-500 saat ini masih dalam pengembangan. Payung udara yang mampu menghantam target pada jarak 400-600 kilometer tersebut kemungkinan akan mulai diterima Angkatan Udara Rusia sekitar tahun 2020.
Hal tersebut disampaikan Wakil Komandan Angkatan Udara Rusia Jenderal Viktor Gumenny mengatakan Senin 23 Oktober 2017. Sebagaimana dilaporkan Sputnik, sistem tersebut sedang dalam pengembangan akhir.
S-500 Prometey, yang juga dikenal sebagai 55R6M Triumfator, adalah sistem rudal anti-pesawat terbang dan anti-balistik yang saat ini sedang dikembangkan di Rusia. S-500 dapat mencegat dan menghancurkan rudal balistik antar benua, rudal jelajah hipersonik dan pesawat terbang.
Sebelumnya, jaringan berita Rusia Zvezda menggambarkan S-500 Prometey sebagai keseluruhan karakteristik sistem pertahanan udara Rusia menjadi satu ruang informasi tunggal, dan bukan hanya sebuah sistem rudal baru yang canggih.
Prometey akan menganalisa informasi tentang kemungkinan serangan rudal dari satelit peringatan dini dan radar over-the-horizon dan mengeluarkan informasi sasaran ke berbagai sistem.
Prometey, dirancang Almaz Antei dari Rusia dan merupakan upgrade besar dari S-400 yang telah dioperasikan dan menjadi pesaing utama Patriot Advanced Capability-3 milik Amerika Serikat.
(jtp/indo)