Yekaterina Gordon
INDOPOST, MOSKOW - Seorang jurnalis, dan juga aktivis kemanusiaan Rusia, Yekaterina Gordon menyatakan akan mencalonkan diri dalam pemilihan umum Rusia, tahun depan. Yekaterina merupakan wanita kedua yang menyatakan akan maju dalam pilpres Rusia, dan kemungkinan akan berhadapan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Wanita berambut pirang itu mengklaim dia adalah satu-satunya calon yang tidak melakukan koordinasi dengan pemerintah Rusia saat ini dalam proses pencalonan diri sebagai Presiden Rusia.
"Saya telah memutuskan untuk menggunakan hak saya dan mencalonkan diri sebagai Presiden Rusia. Saya kemungkinan adalah satu-satunya kandidat yang memutuskan untuk maju dalam pilpres tanpa koordinasi dengan pemerintah saat ini," ucap Yekaterina, seperti dilansir Sputnik pada Senin (30/10).
Dia kemudian menuturkan, programnya akan fokus untuk melindungi hak-hak perempuan dan anak-anak, sesuatu yang telah dia hadapi dalam beberapa tahun terakhir. "Saya tidak pernah memilih, dan sekarang saya ingin menggunakan hak ini, dan menjadi suara para wanita yang haknya telah dilanggar," sambungnya.
Sebelumnya pada awal Oktober, penyiar cantik televisi Rusia, Ksenia Sobchak, mengumumkan bahwa dia akan mencalonkan diri sebagai kandidat presiden dalam pemilu tahun depan. Sobchak yang dijuluki Paris Hilton-nya Rusia ini siap menggantikan Putin.
Sobchak bakal memanfaatkan para calon pemilih yang mulai tidak menyukai pemimpin Kremlin karena dianggap mengisolasi Rusia dari dunia luar. Banyak dari mereka telah mengambil bagian dalam demonstrasi yang diselenggarakan oleh kritikus Putin, Alexei Navalny.
Navalny tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai presiden karena tersandung kasus kriminal.
Putin sendiri sejauh memang belum mengumumkan apakah dia akan kembali maju atau tidak. Meski demikian banyak pihak meyakini Putin akan kembali maju dalam pilpres yang akan digelar pada Maret mendatang.
Tidak mudah untuk melawan sosok Putin. Pasalnya, Putin telah mendominasi politik Rusia selama hampir dua dekade, dan dia memiliki basis pendukung yang sangat besar.
(esn/indo)
