Moqtada Sadr
INDOPOST, BAGHDAD - Pemimpin Gerakan Sadr, Irak kepada para pejabat wilayah Kurdistan yang menuntut pemisahan diri dari Irak mengatakan, pemisahan diri wilayah Kurdistan dari Irak adalah langkah bunuh diri dan merugikan Kurdistan sendiri.
IRIB (21/9) melaporkan, Moqtada Sadr, Kamis (21/9) memperingatkan para petinggi wilayah Kurdistan, Irak soal tidak adanya kerja sama dengan pemerintah pusat Baghdad terkait masalah referendum.
Ia menuturkan, jika kalian berpisah dari Irak, maka pihak yang paling pertama menanggung kerugiannya adalah warga Kurdi sendiri.
Pemimpin Gerakan Sadr itu menambahkan, orang-orang yang berusaha merusak persatuan Irak, realitasnya sedang berkhayal dan bermimpi.
Kepada pejabat pemerintah pusat Irak ia mengatakan, pemerintah Baghdad, untuk mencegah pertunjukan konyol ini, harus menerapkan pengawasan serius.
Moqtada Sadr meminta para petinggi Kurdistan berunding dengan pemerintah pusat Irak dan menyelesaikan konflik secara damai.
Sebelumnya, partai-partai politik Kurdistan, Irak pada 7 Juni 2017 dalam sebuah pertemuan yang dihadiri oleh Masoud Barzani, Pemimpin wilayah Kurdistan, Irak, menyetujui penyelenggaraan referendum pada 25 September 2017.
Rencana referendum itu mendapat penentangan luas terutama dari pemerintah Baghdad dan sejumlah kelompok politik serta beberapa negara kawasan.
(hr/indo)