Adnan Fihan
INDOPOST, BAGHDAD - Gerakan Asaib Ahl Al Haq, Irak mengumumkan, Amerika Serikat dengan menciptakan krisis seputar referendum pemisahan diri wilayah Kurdistan, Irak, berusaha melemahkan pasukan Al Hashd Al Shaabi.
Fars News (21/9) melaporkan, Adnan Fihan, Kepala Biro Politik Asaib Ahl Al Haq mengatakan, Amerika berusaha menyulut perang antara Al Hashd Al Shaabi dan Peshmerga, Kurdi. Tujuannya, untuk menghancurkan pasukan sukarelawan rakyat Irak, Al Hashd Al Shaabi.
Adnan Fihan menegaskan, petinggi Kurdistan khususnya Masoud Barzani yang bersikeras menyelenggarakan referendum pemisahan diri Kurdistan dari Irak, bermimpi mendapat dukungan dari rezim Zionis Israel dan ia berkhayal, Israel akan memberikan jaminan internasional atas pendirian sebuah negara baru.
Ia menambahkan, hingga kini belum ada sikap resmi dan tegas dari Amerika terkait referendum pemisahan diri Kurdistan dari Irak, bahkan Donald Trump, Presiden Amerika lebih memilih bersikap reaksioner dan tak tegas dalam masalah ini.
Gerakan Asaib Ahl Al Haq, Irak, Kamis (21/9) memperingatkan bahwa pihaknya tidak akan diam bahkan sedetikpun dalam menghadapi konspirasi untuk memecah belah Irak.
"Gerakan ini menolak prakarsa Fouad Massoum, Presiden Irak terkait referendum pemisahan diri Kurdistan, karena itu melanggar konstitusi negara," ujarnya.
Media-media Irak, Rabu (20/9) mengabarkan program prakarsa Presiden Irak untuk menyelesaikan konflik Erbil-Baghdad.
Berdasarkan program itu, wilayah Kurdistan, Irak harus memutuskan untuk membatalkan referendum pemisahan diri sehingga perundingan Erbil-Baghdad bisa dilakukan. Perundingan harus menghasilkan keputusan dalam rentang waktu tidak lebih dari tiga tahun, jika tidak maka referendum bisa diselenggarakan.
(hs/indo)