Sekitar 700 Warga Cimahi Nonton Bareng Film G30S PKI
INDOPOST, CIMAHI - Sekitar 700 warga Pusdikpom Kodiklat TNI Angkatan Darat (AD) beserta keluarganya menonton film dokumentar Penghianatan G 30 S PKI, di Gedung S.Parman Pusdikpom Jalan HMS Mintareja Baros Kota Cimahi, Jum'at (22/9/2017).
Pemutaran Film G 30 S PKI tersebut berlangsung sejak pukul 19.30 hingga selesai pukul 20.45 WIB, atau hanya berlangsung sekitar 1 jam 15 menit.
Mereka dengan antusias menonton film yang menggambarkan sejarah kelam dimana sejumlah petinggi TNI Angkatan Darat dihabisi dengan sangat kejam oleh antek-antek PKI lalu dikuburkan di Lubang Buaya.
Tidak hanya itu, antek-antek PKI itu juga turut menghabisi Ade Irma Suryani Nasution yang merupakan putri dari Jendral Abdul Haris Nasution, yang menjadi perisai ayahnya.
Itulah sebabnya, sejarah kelam peristiwa Penghianatan Gerakan 30 September PKI tahun 1965 tidak boleh dilupakan, agar kejadian serupa tidak boleh terulang lagi.
Dita Armelia, 20 tahun, mahasiswa Universitas Guna Dharma mengaku merasa senang mendapat kesempatan untuk menonton film itu bersama keluarganya.
"Bagus banget sih idenya nonton bareng ini, terutama inikan peristiwa sejarah jadi tidak hanya prajurit TNI tetapi juga keluarganya bisa nonton," ujarnya.
Apalagi, Dita mengaku belum pernah menonton film itu, sehingga bisa mengetahui gambaran kejadian tentang peristiwa kelam bangsa Indonesia yang terjadi setelah masa kemerdekaan.
"Kita belajar lagi sejarah, kita bisa tau sejarah yang sebenarnya seperti apa dari film ini," imbuhnya.
Film itu, menurutnya, juga bagus ditonton oleh teman-teman mahasiswa, namun kalau untuk siswa sekolah harus dipertimbangkan lagi karena ada unsur kekerasannya disana.
Sementara itu Cintya, 17 tahun, siswa Kelas 12 SMA mengaku menonton film Penghianatan G 30 S PKI sama dengan belajar sejarah.
"Menonton film tersebut membangkitkan jiwa kepahlawanan kita, dimana para pahlawan tersebut rela mengorbankan harta benda, keluarga dan nyawanya dalam membela dan mempertahankan ideologi negara Pancasila dan UUD 1945," ujarnya.
Menurut Cintya, Ideologi komunis dan PKI tidak layak hidup di bumi Indonesia sehingga generasi muda harus mendapat pemahaman yang baik tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Sebelumnya Komandan Pusdikpom Kolonel Cpm.Ekoyatma Pranowo mengatakan, pemutaran film itu dilakukan atas perintah pimpinan TNI.
"Prinsipnya kita menonton film ini hanya menjalankan perintah atasan kita, itu saja," ujarnya singkat dan langsung duduk dikursi barisan paling depan untuk menonton film tersebut.
(ah/indo)