Jenderal Ahmed Asiri
INDOPOST, RIYADH - Penasihat Menteri Pertahanan Arab Saudi,
Jenderal Ahmed Asiri membela blokade ekonomi Yaman dan penggunaan bom
cluster dalam serangan, yang telah menewaskan banyak warga sipil Yaman.
Dalam
wawancara dengan televisi BBC, Senin (3/4/2017), Asiri mengatakan, bom
cluster bukan senjata kimia, ia adalah bagian dari kemampuan militer
yang digunakan oleh seluruh angkatan udara di dunia.
Sejak
dimulainya agresi ke Yaman, Inggris telah menjual senjata lebih dari
tiga miliar pound ke Arab Saudi dan pemerintah London saat ini
menghadapi tekanan dari lembaga-lembaga internasional.
Dalam
menanggapi hal itu, Asiri menuturkan, Saudi memiliki kontrak militer
dengan Inggris dan membayar nilai kontrak ini. Uang itu mengalir dalam
perekonomian Inggris dan Saudi juga dapat memperbaiki kemampuan
militernya.
"Jika London ingin menghentikan penjualan senjata ke Riyadh, pemerintah akan mencari pemasok lain," tegasnya.
Saat
ditanya tentang pengembalian kontainer makanan dan bahan bakar yang bisa
menyelamatkan ribuan warga Yaman, Asiri menandaskan Saudi tidak ingin
kemampuan Yaman untuk memperoleh pendapatan meningkat.
Bom cluster
dilarang di bawah Konvensi Munisi Tandan (CCM), sebuah perjanjian
internasional yang membahas dampak berbahaya bagi warga sipil oleh
ledakan bom tersebut. Bom cluster meledak dan menyebarkan bom-bom kecil
di kawasan yang luas.
Arab Saudi
telah menyerang Yaman sejak Maret 2015 untuk mengembalikan Abd Rabbu
Mansour Hadi ke tampuk kekuasaan. Agresi ini telah menewaskan lebih dari
11 ribu warga Yaman dan melukai puluhan ribu lainnya.
(rm/indo)