Hassan Rouhani
INDOPOST, TEHERAN - Presiden Republik Islam Iran mengatakan,
implementasi segera "produksi padat karya" bergantung pada partisipasi
seluruh komponen, masyarakat dan media.
Presiden Iran, Hasan Rouhani, Selasa (4/4) petang dalam pertemuan Dewan Tinggi Revolusi Budaya Iran menilai penamaan tahun baru Persia sebagai tahun "Ekonomi perlawanan; Produksi dan Lapangan keja" sebagai sebuah peluang penting untuk mewujudkan secara cepat program-program kerja pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan ekonomi perlawanan.
Rouhani menegaskan, wacana dukungan atas produksi, investasi dan kewiraswastaan harus berubah menjadi budaya di tengah masyarakat.
Rouhani menilai peningkatan ekspor minyak dan kondensat minyak hanya dalam waktu beberapa bulan, diberikannya kemudahan-kemudahan investasi dalam siklus 24.000 unit produksi menengah dan kecil dengan bantuan bank, dan aktivasi unit-unit serta neraca perdagangan Iran yang bergerak positif dan unggulnya ekspor dari impor non-minyak, sebagai bukti bahwa arah kebijakan pemerintah Iran bergerak di jalur yang benar dalam kerangka ekonomi perlawanan.
Rouhani juga mengatakan, hanya enam negara dunia yang mampu membuka 600.000 lapangan kerja baru dalam setahun.
"Tahun lalu, 630.000 lepangan kerja dibuka di Iran dan mengingat semakin bertambahnya kebutuhan kalangan muda Iran terhadap kerja, yaitu sekitar 1,2 juta orang dalam setahun, diperlukan perubahan besar di sektor produksi dan lapangan kerja" imbuhnya.
Presiden Iran menyebut tujuan asli dan menyeluruh adalah menciptakan partisipasi optimal dalam pemilu dan kontestasi meriah serta berakhlak. Hal ini, katanya, dapat mewujudkan kebanggaan lebih besar bagi Republik Islam Iran dan semakin memperkokoh investasi sosial.
Pemilu Presiden Iran untuk periode ke-12 akan digelar pada 19 Mei 2017 mendatang.
(hs/indo)