Iris Mittenaere bersama Putri Indonesia dan
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
INDOPOST, JAKARTA – Miss Universe Iris Mittenaere bersama
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyalurkan bantuan sosial non
tunai Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Non Tunai (BPNT)
di Agen Ahmad Syafei Efendi, Radio Dalam Raya, Jakarta Selatan.
“Saya mengapresiasi Miss Universe Iris Mittenaere yang peduli terhadap isu pemberdayaan perempuan dan pengentasan kemiskinan di Indonesia, dan mau membantu menyalurkan dana PHK di sini,” kata Mensos, Jumat (31/3).
Mensos mengungkapkan PKH merupakan salah satu program mempercepat pemerataan dan mengurangi kesenjangan sosial ekonomi. PKH mempunyai keunggulan dilihat dari penetapan kriteria penerima yakni sembilan persen kelompok termiskin sehingga lebih tepat sasaran.
Dalam aspek penggunaan, lanjutnya, ada pendampingan oleh PKH. Dan penyalurannya melalui jasa bank lewat rekening, bersifat non tunai sehingga terjadi perubahan mind set atau pola pikir Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Menurutnya, dana PKH difokuskan untuk pendidikan dan kesehatan karena dalam PKH terdapat komponen biaya sekolah anak dan kesehatan ibu hamil atau melahirkan. Berdasarkan studi Bank Dunia program ini berhasil atau berkontribusi dalam penurunan kemiskinan.
“Indonesia termasuk negara yg sukses meningkatkan HDI dimana saat ini indeksnya 0,693 poin. PKH meningkatkan harga diri, kepercayaan dan barganing posisiton terhadap laki-laki karena dia pegang rekening atau punya uang. Pada akhirnya ketenangan hidup dan adanya harapan yang lebih baik akan meningkatkan kualitas hidup manusia,” ujar Mensos.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat menambahkan jumlah PKH saat ini mencapai 6 juta keluarga. Sebanyak 3 juta diantaranya sudah menerima bantuan non tunai melalui Himpunan Bank Negara (Himbara) menggunakan kartu ATM Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atas nama ibu-ibu penerima manfaat.
(Tri/indo)
“Saya mengapresiasi Miss Universe Iris Mittenaere yang peduli terhadap isu pemberdayaan perempuan dan pengentasan kemiskinan di Indonesia, dan mau membantu menyalurkan dana PHK di sini,” kata Mensos, Jumat (31/3).
Mensos mengungkapkan PKH merupakan salah satu program mempercepat pemerataan dan mengurangi kesenjangan sosial ekonomi. PKH mempunyai keunggulan dilihat dari penetapan kriteria penerima yakni sembilan persen kelompok termiskin sehingga lebih tepat sasaran.
Dalam aspek penggunaan, lanjutnya, ada pendampingan oleh PKH. Dan penyalurannya melalui jasa bank lewat rekening, bersifat non tunai sehingga terjadi perubahan mind set atau pola pikir Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Menurutnya, dana PKH difokuskan untuk pendidikan dan kesehatan karena dalam PKH terdapat komponen biaya sekolah anak dan kesehatan ibu hamil atau melahirkan. Berdasarkan studi Bank Dunia program ini berhasil atau berkontribusi dalam penurunan kemiskinan.
“Indonesia termasuk negara yg sukses meningkatkan HDI dimana saat ini indeksnya 0,693 poin. PKH meningkatkan harga diri, kepercayaan dan barganing posisiton terhadap laki-laki karena dia pegang rekening atau punya uang. Pada akhirnya ketenangan hidup dan adanya harapan yang lebih baik akan meningkatkan kualitas hidup manusia,” ujar Mensos.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat menambahkan jumlah PKH saat ini mencapai 6 juta keluarga. Sebanyak 3 juta diantaranya sudah menerima bantuan non tunai melalui Himpunan Bank Negara (Himbara) menggunakan kartu ATM Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atas nama ibu-ibu penerima manfaat.
(Tri/indo)
