Oleh : Birgaldo Sinaga
Waktu melintas di Jalan arteri dari Kantor Bupati Tolikara menuju Pasar Tolikara yang terbakar pertengahan 2015 lalu, dua orang mama Papua tampak berjalan di siang bolong. Matahari lagi angkuh, terik. Mataku melihat sepintas baju kaos oblong seorang mama bertuliskan I Love Djok.
"Wew.. Kebetulan ini pasti Jokower garis keras nih si mama. Kudu gue samperin nih ", batinku dalam hati.
"Mama.. Mama... Sebentar.. Kitorang mau kemana?", sapaku ramah dengan senyum ala Matt Damon.
Mereka menunjuk arah menuju pasar sambil tertawa memperlihatkan giginya yang rapi berbaris putih.
"Kita sama ya. Saya juga mau ke saja. Hei.. Mama pendukung Jokowi ya... Pake baju Jokowi ya", ucapku bangga karena Jokowi masih dicintai orang Papua.
"Ini bukan bukan kaos Jokowi Bapa.. Ini kaos dari Djokdja, aku beli bekas di pasar itu", balasnya sambil tersenyum.
Walah dhala..isin tenan aku rek..kaos itu ternyata bertuliskan I Love Djokdja. Isss.... Malu banget...
"Tapi mama benar pendukung Jokowi kan?", ujarku tidak mau kalah.
"Hei Bapa... Kitorang semua di Papua cinta Bapa Jokowi. Sayang Bapa Jokowi. Semua suka Bapa Jokowi. Jokowi orang baik.", balasnya cepat sambil mengibaskan sorbannya.
Saya tersenyum.. Memang benar Jokowi hampir 90 persen menang di Papua. Kini Papua mendapat keadilan sosial dari Pemerintah. Dua tahun lalu harga bensin perbotol 1.5 liter 35 ribu rupiah. Sekarang harganya sama dengan seluruh Indonesia.
Dulu Freeport Indonesia jadi bancakan politisi busuk dan penguasa busuk, kini Jokowi mengembalikan kejayaan dengan merebut kepemilikan saham mayoritas 51% saham. Jalan trans Papua dikebut pembangunannya untuk membuka akselerasi pertumbuhan ekonomi rakyat. Memotong high cost logistik yang selama ini menyandera Papua.
Papua adalah masa depan Indonesia. Papua yang sejahtera dan berkeadilan menjadi benteng pertahanan paling kuat Indonesia Raya Kita tetap utuh. Kaum dunguwer yang terus bergerilya mau mengobok-obok NKRI dengan isu negara khilafah segera sadarlah kalian dari mimpi. Sadarlah kalian bahwa Indonesia Kita bukan sesempit pikiran kalian. Indonesia Kita bukan sekerdil isi kepala kalian.
Indonesia dari Sabang sampai Merauke adalah surga kecil di bumi. Jadi hentikanlah menjadikan surga kecil ini menjadi eksperimen nerakamu.
Salam Indonesia Kita
"Mama.. Mama... Sebentar.. Kitorang mau kemana?", sapaku ramah dengan senyum ala Matt Damon.
Mereka menunjuk arah menuju pasar sambil tertawa memperlihatkan giginya yang rapi berbaris putih.
"Kita sama ya. Saya juga mau ke saja. Hei.. Mama pendukung Jokowi ya... Pake baju Jokowi ya", ucapku bangga karena Jokowi masih dicintai orang Papua.
"Ini bukan bukan kaos Jokowi Bapa.. Ini kaos dari Djokdja, aku beli bekas di pasar itu", balasnya sambil tersenyum.
Walah dhala..isin tenan aku rek..kaos itu ternyata bertuliskan I Love Djokdja. Isss.... Malu banget...
"Tapi mama benar pendukung Jokowi kan?", ujarku tidak mau kalah.
"Hei Bapa... Kitorang semua di Papua cinta Bapa Jokowi. Sayang Bapa Jokowi. Semua suka Bapa Jokowi. Jokowi orang baik.", balasnya cepat sambil mengibaskan sorbannya.
Saya tersenyum.. Memang benar Jokowi hampir 90 persen menang di Papua. Kini Papua mendapat keadilan sosial dari Pemerintah. Dua tahun lalu harga bensin perbotol 1.5 liter 35 ribu rupiah. Sekarang harganya sama dengan seluruh Indonesia.
Dulu Freeport Indonesia jadi bancakan politisi busuk dan penguasa busuk, kini Jokowi mengembalikan kejayaan dengan merebut kepemilikan saham mayoritas 51% saham. Jalan trans Papua dikebut pembangunannya untuk membuka akselerasi pertumbuhan ekonomi rakyat. Memotong high cost logistik yang selama ini menyandera Papua.
Papua adalah masa depan Indonesia. Papua yang sejahtera dan berkeadilan menjadi benteng pertahanan paling kuat Indonesia Raya Kita tetap utuh. Kaum dunguwer yang terus bergerilya mau mengobok-obok NKRI dengan isu negara khilafah segera sadarlah kalian dari mimpi. Sadarlah kalian bahwa Indonesia Kita bukan sesempit pikiran kalian. Indonesia Kita bukan sekerdil isi kepala kalian.
Indonesia dari Sabang sampai Merauke adalah surga kecil di bumi. Jadi hentikanlah menjadikan surga kecil ini menjadi eksperimen nerakamu.
Salam Indonesia Kita
