Lanal Ternate
INDOPOST, TERNATE - Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti, hari ini, Sabtu (1/4/2017) akan melakukan pemusnahan 63 Kapal nelayan asing yang terpusat di Ambon Provinsi Maluku.
Pemusanahan 63 kapal asing tersebut, akan diikuti oleh 13 daerah secara live streaming masing-masing Ambon, Merauke, Sorong, Bali, Pontianak, Aceh, Bitung, Tarakan, Belawan, Tarempa, Natuna dan Ternate.
Kepada wartawan, Danlanal Ternate Kolonel Laut (P) Rizaldi memastikan pemusnahan dua kapal dari 4 kapal nelayan asing asal Filipina di perairan Tidore dengan kedalaman 75 Meter besok sudah dipastikan benar-benar aman.
"Alternatif pemusnahan sudah menjadi lokasi yang terbaik karena, tidak mengganggu aktivitas nafigasi maupun aktivitas nelayan dan masyarakat sekitarnya," ungkap Rizaldi saat ditemui wartawan di mako Lanal Ternate usai melakukan rapat akhir dengan instansi terkait termasuk dengan satgas 115.
Rizaldi juga mengatakan, untuk melakukan pemusnahan dua kapal dilakukan besok, pihaknya sudah melakukan koordinasi sebaik mungkin dengan pemerintah Kota (Pemkot) Tidore Kepulauan (Tikep) maupun Ternate.
"Koordinasi dengan pemkot Tikep maupun Ternate itu sudah dilakukan dengan baik," katanya.
Meskipun koordinasi dengan pemkot itu telah dilaksanakan, namun pihaknya mengharapkan kalau pemkot baik Tikep maupun Ternate harus terlebih dahulu menyampaikan kepada masyarakat kalau akan ada penenggelaman kapal.
"Pemkot harus menyampaikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat sekitarpun mengetahui dan tidak kaget dengan adanya suara ledakan, sehingga tidak terjadi kepanikan terhadap masyarakat sekitar" akunya.
Rizaldi juga mengatakan, untuk radius paling aman dari masyarakat berkisar antara 500 sampai 600 meter persegi, sehingga tidak menimbulkan dampak getaran yang kuat dan untuk waktu peledakan akan dilakukan pada Pukul 12:10 Wit.
"Jam yang judah ditentukan itu, merupakan jam J yang sudah ditetapkan untuk peledakan secara Nasional dan antisipasi getaran kita sudah mengsiasati itu high eksplosif yang lebih banyak berdampak kebawah dengan kedalam 75 meter," terangnya.
Penenggelam dua kapal asing ini, menurut Rizaldi, merupakan pengalaman untuk mengedukasi masyarakat dan pemerintah agar tidak sekali-kali mengtolelir adanya kegiatan ilegel terutama ilegel fishig yang dilakukan oleh negara-negara yang memanfaatkan kekayaan alam kita.
"Dengan kita laksanakan peneggelaman menggunakan high eksplosif kita juga dapat memberikan pelajaran untuk mereka-mereka yang yang melakukan kegiatan ilegal, sebab manakala tertangkap tangan maka mereka akan dieksekusi dan diledakan supaya dapat memberikan efek jerah tersendiri," paparnya.
Rizaldi juga mengungkapkan, empat kapal nelayan Filipina itu, ditangkap kapal Komando Armada RI Kawasan Timur TNI AL KRI Karel Satsuit Tubun (356) di kawasan perairan Indonesia Timur, Maluku Utara.
"Dua kapal yang di musnahkan itu, F/B Rashenll dan F/B Yanreyd sementara yang menjadi objek wisata bawah laut yakni kapal FB/LB Rashell DH 101 dan yang di musnahkan F/B Santo Nino Aqua," pungkasnya.
(Irwan/indo)
