Ahok dan Nusron Wahid
INDOPOST, JAKARTA - Pasangan Ahok-Djarot kalah dari pesaingnya Anies-Sandi dalam hasil 2 lembaga survei yakni Median dan LSI Denny JA. Politisi Golkar Nusron Wahid menanggapi santai hasil survei. Sebab menurutnya, warga DKI lah yang akan menentukan pemenang Pilgub pada pencoblosan 19 April mendatang.
"Ra opo-opo. Kalah di survei ya nggak apa-apa. Repot amat. Yang memenangkan Pilgub itu rakyat bukan lembaga survei," ujar Nusron, Selasa (7/3/2017) malam.
Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Indonesia 1 Golkar itu mengatakan, saat putaran pertama sejumlah lembaga survei merilis hasil bahwa suara untuk Ahok berkurang karena status tersangka. Namun hal itu dapat dipatahkan usai pencoblosan pada putaran pertama.
"Waktu putaran pertama juga ada yang mengatakan survei Ahok setelah jadi tersangka tinggal 10 persen. Buktinya hasilnya 42,99 persen," lanjut Nusron.
Hal penting yang harus diperhatikan kepada relawan dan pendukung menurut Nusron yakni fokus pada strategi pemenangan Ahok-Djarot. Sebab banyak suara dari pendukung Agus-Sylvi yang diperkirakan akan mengalir untuk Ahok dan Djarot.
"Yang penting semua tim partai, relawan dan pendukung Ahok kerja keras. Dukungan makin mengalir. Yang dulunya dukung Agus-Sylvi, dukung Ahok juga banyak. Yang dulunya dukung Anies-Sandi sekarang ke Ahok juga banyak. Kita yakin putaran kedua, tetap akan menempatkan Ahok-Djarot jadi pemenang," ucapnya.
Sebelumnya, hasil survei yang dilakukan oleh Median, elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 39,7 persen. Sementara Anies-Sandi unggul dengan perolehan 46,3 persen.
Anies-Sandi juga unggul dalam hasil survei yang dilakukan oleh LSI Denny JA. Elektabilitas yakni 49,7 persen dan Ahok-Djarot 40,5 persen.
(nkn/indo)