Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan
INDOPOST, BANDUNG - Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan menyebut, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq kurang kooperatif saat dilakukan pemeriksaan. Salah satu bentuk tidak kooperatif nya Rizieq, dia tidak pernah mengakui pernyataannya di video tersebut.
"Yang bersangkutan kurang kooperatif dalam pemeriksaan. Dia menyatakan bahwa saya kalau ceramah itu satu jam, sedangkan yang kita perlihatkan 2-3 menit. Kan yang intinya saja, tidak mungkin yang satu jam," kata Anton di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Kamis (12/1).
Pentolan FPI itu dilaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke kepolisian dengan lampiran video pernyataan Rizieq yang menyebut 'Pancasila Soekarno ketuhanan ada di Pantat, sedangkan Pancasila piagam Jakarta ketuhanan ada di kepala'.
"Yang bersangkutan mengatakan tidak pernah melakukan hal tersebut, dan mungkin saja ini gambar video editan," terangnya menambahkan.
Namun, kata jenderal polisi bintang dua itu, pihaknya bekerja tidak berdasarkan pengakuan melainkan barang bukti. Sehingga polisi tetap akan melanjutkan penyelidikan. Ada 10 saksi juga diperiksa termasuk pelapor Sukmawati.
"Keterangan saksi yang diperiksa semua menyatakan positif (keabsahan video). Dari TKP pun juga ada saksi (diperiksa) Ada 10 saksi total," imbuhnya.
Dalam pemeriksaan pertama sebagai saksi Rizieq dicecar 22 pertanyaan. Dalam pemeriksaan yang dilakukan di ruang Ditreskrimum Polda Jabar massa yang bertentangan yakni dari FPI dan GMNI turut mengawal.
(lia/indo)