# Group 1 User-agent: Googlebot Disallow: /nogooglebot/ # Group 2 User-agent: * Allow: / Sitemap: https://www.infiltrasi.com/sitemap.xml
Latest News
Friday, January 20, 2017

One State Solution dan High Politics di Suriah

Bendera Palestina


Oleh: M. Ma'ruf
Pengamat politik international


Setelah Aleppo jatuh kembali ke tangan Tentara Berdaulat Suriah, dibarengi sikap Turki masuk blok Rusia, Iran, kini AS terjepit, karena kartu truf kuncinya, Turki menjadi mesin propaganda efektif membongkar kebohongan AS dan Israel.

Jika media RT (Rusia), Press TV (Iran) mengatakan perang Suriah bukan perang saudara, bukan perang sektarian Sunni-Syiah, bukan perang pemerintahan diktator melawan rakyat tertindas, tapi perang melawan teroris produk US-Israel, maka kubu lawan Suriah tutup kuping dan mata.

Tapi jika Turki (Erdogan) bilang AS mendukung ISIS dan Kurdi dengan bukti foto dan video valid maka, fenomena ini sama dengan ketika sesama teroris saling bunuh di lapangan. Bedanya, pertama level teroris, yang kedua level negara, persamaanya mereka satu kubu, bahu membahu menggulingkan Assad.

Kini tema international mutakhir selanjutnya adalah bergeser ke isu klasik: Israel versus Palestina. Dari mulai Resolusi anti pemukiman, hingga sayup-sayup "two state solution ". Pergerseran ini bisa bermakna positif, jika mengarah pada "one state solution", bisa bermakna negatif, jika membius pada "two state solution".

One State Solution

Penyelesaian "one state solution" adalah basis penyelesaian berbasis keadilan dan kasih sayang, karena, satu negara menjadi rumah bersama bagi penduduk Yahudi, Islam dan Kristen. Dengan detil demografi; 6-7 juta pengungsi Palestina di luar negeri balik ke Palestina, ditambah 1.5 juta warga Palestina di Gaza, 2.5 juta di Tepi Barat, 1.4 juta warga Palestina di Israel. Jumlah ini akan mengalahkan 5. 8 juta populasi Yahudi Israel (data akhir 2010). Perjuangan ini identik dengan model perjuangan persamaan hak di  Afrika Selatan.

Two Sate Solution

Penyelesaian ini pada dasarnya dihindari Israel, sekalipun Yerusalem Timur menjadi milik Israel, sekalipun hanya ada satu angkatan bersenjata (Israel), sekalipun pemerintahan pusat di pegang Israel, sementara otoritas Palestina jika pun ada seperti sekarang, hanya pelayan Israel.

Solusi dua negara adalah jebakan dan perangkap paling berbahaya, karena meliputi; pembagian wilayah, otoritas pemerintahan, dan demografi. Dari sisi wilayah, 85 % sudah dikuasai Israel, menyerahkan sejengkal tanah yang sudah di okupasi Israel sama saja dengan menelan ludah sendiri (Israel).  Dalam hal otoritas pemerintahan, jika ada dua angkatan bersenjata sama kuat, hidup berdampingan, sama saja menyalahi prinsip penjajahan. Lalu jika demografi diperlakukan secara adil, maka sekitar 10 juta penduduk Palestina memerlukan wilayah yang cukup, artinya harus menempati wilayah yang di curi Israel.

Karenanya "two state solution" absurd diterapkan bagi Israel sendiri, maka sifat dari isu "two state solution" hanya permainan diplomasi topeng AS-Israel dalam proses tarik ulur untuk melanggengkan penjajahan.

Maka, kasus penggulingan Assad oleh Israel dkk, bisa dibaca secara (high politics), menjadi agenda pelaksanaan "one state solution just for Jews" dan Palestina selamanya hilang dari peta bumi. Kenapa demikian, karena pemerintahan Assad masuk kubu pendukung "one state solution for Muslims, Jews and Christians" alias aliansi perlawanan bersama Hizbullah dan Iran.

Bagi Iran dan Hizbullah, perang melawan teroris di Suriah sifatnya menjadi ideologis dan fundamen. Karena memenuhi elemen keadilan dan kasih sayang. Memenuhi unsur adil karena melawan penindas (Israel-AS) berbaju PBB (manipulasi sistem nilai). Memenuhi unsur kasih sayang, karena sedang memperjuangkan tanah suci bagi tiga agama dalam dataran konkrit (high politics) alias transendence politic. Pada level ini kelompok perlawanan di topang legitimasi Undang-undang Internasional baku di PBB, seperti 3 prinsip hak dasar warga Palestina (hak kembali, hak melawan,  hak menjadi bangsa merdeka dari penjajahan).

Oleh karena itu, pergantian rezim Suriah yang pro "one state solution" (kelompok perlawanan) harus segera diganti oleh Israel, minimal menjadi negara pendukung dan pembebek "two state solution" dan maksimalnya menjadi koalisi pemusnahan program kelompok perlawanan pimpinan Iran karena gigih dan istiqomah mewujudkan "one state solution for Jews, Christians, and Muslims".



******
  • Facebook Comments
Item Reviewed: One State Solution dan High Politics di Suriah Rating: 5 Reviewed By: Infiltrasi