ilustrasi
INDOPOST, DAMASKUS - Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia
mengatakan, sedikitnya 249 warga sipil tewas dan lebih dari seribu
lainnya luka-luka sejak militer Turki melancarkan operasi di Suriah
Utara.
Seperti dilansir Press TV,
Ahad (15/1/2017), Observatorium menambahkan bahwa 1100 warga sipil
Suriah cidera atau cacat dalam dua bulan serangan militer Turki di kota
al-Bab dan daerah sekitarnya di Provinsi Aleppo.
Mereka mencatat bahwa ratusan korban luka adalah perempuan dan anak-anak.
Dalam
serangan militer Turki pada 22 Desember 2016 saja di kota al-Bab,
sedikitnya 47 warga sipil Suriah termasuk 14 anak-anak dan 9 perempuan
tewas.
Pada 24
Agustus, 2016, Angkatan Udara Turki dan pasukan darat melancarkan
Operasi Perisai Efrat di wilayah Suriah dalam upaya, yang diklaim untuk
membersihkan perbatasan Turki dari Daesh dan militan Kurdi.
Pada 29
November, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, operasi
militer Turki di Suriah bertujuan untuk mengakhiri pemerintahan Presiden
Bashar al-Assad.
Pemerintah Damaskus berkali-kali meminta Turki untuk menarik pasukannya keluar dari wilayah Suriah.
Dalam surat
terpisah kepada sekjen PBB dan ketua periodik Dewan Keamanan pada
Agustus 2016, Damaskus mengecam operasi militer Turki di Suriah Utara
dan menganggapnya melanggar kedaulatan Suriah dan kejahatan perang.
(rm/indo)