Ketua Makesa Papua Barat, Obet Arik Ayok. (Oki Rose/indo)
INDOPOST, MONOKWARI – Pada 1 Desember yang bertepatan hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau dianggap hari West Papua bagi sebagian orang Papua, namun hal itu tak berlaku bagi Ketua Makesa Papua Barat, Obet Arik Ayok.
“Sejarah Papua di Indonesia sudah jelas, maka jangan membalikan fakta,” kata Obet usai mengikuti upacara Nusantara Bersatu di Lapangan Borasi, Manokwari, Papua Barat, Rabu, 30 November 2016.
Menurut Obet, Papua bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Jadi jangan membingungkan masyarakat Papua, apalagi melakukan aksi demo. Jika menyalahi aturan negara, maka jangan salahkan pihak keamanan menindak tegas akan hal ini,” jelasnya.
Obet juga mengatakan, Indonesia adalah negara demokrasi, sehingga untuk menyampaikan aspirasi dan hak-hak masyarakat Papua tentu sah-sah saja, akan tetapi bukan Demokrasi kebablasan, apalagi ada unsur pemanfaatan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Mari kita sama-sama berjuang untuk kesejahteraan dan pembangunan bagi masyarakat Papua, mendukung pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan untuk mengejar ketertinggalan serta mensejahterakan seluruh rakyat Papua dalam bingkai NKRI,” tandas Obet.
Ketua Klasis Manokwari Pdt. Simon Bisay mengatakan, setiap 1 Desember merupakan hari Advent pertama, karena menjelang natal, maka diharapkan agar seluruh umat Nasrani dapat mempersiapkan diri menyambut hari kelahiran Yesus Kristus, hingga pada Januari 2017 itu adalah hari-hari yang kudus bagi umat Nasrani.
Simon mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama para pemudanya, agar jangan mudah terpengaruh dengan isu-isu, apalagi terprovokasi dari orang yang tidak bertanggungjawab. “Marilah kita jaga keamanan, ketertiban, ketentraman dan kedamaian dengan penuh cinta kasih untuk kota Injil ini,” jelasnya.
(Oki Rose/indo)
