Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan menuturkan, kedubes
palsu tersebut dioperasikan oleh orgnanisasi kejahatan internasional.
Foto/Istimewa
INDOPOST, WASHINGTON - Otoritas keamanan di Ghana dilaporkan telah melakukan penggerebekan terhadap sebuah gedung yang menjadi lokasi Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) palsu. Kedubes AS palsu itu berlokasi di pusat kota Accra, yang merupakan ibukota Ghana. Kedubes palsu ini diyakini sudah beroperasi selama belasan tahun.
Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan menuturkan, kedubes palsu tersebut dioperasikan oleh orgnanisasi kejahatan internasional. Otoritas Ghana, lanjut Kemlu AS, menggerebek dan menutup kedubes palsu tersebut beberapa waktu lalu.
"(kedubes) Itu tidak dioperasikan oleh pemerintah AS, tetapi oleh tokoh-tokoh dari kedua lingkaran kejahatan terorganisir Ghana dan Turki yang bekerjasama dengan pejabat imigrasi Ghana," kata Kemlu AS, seperti dilansir Reuters pada Minggu (4/12).
"Warga Turki, yang berbicara bahasa Inggris dan Belanda, berpose sebagai petugas konsuler dan staf operasi. Investigasi juga menemukan sebuah kedubes Belanda palsu," sambungnya.
Kemlu AS menuturkan, kelompok itu menerbitkan visa AS yang sah dan dokumen identifikasi palsu, termasuk akta kelahiran dengan biaya USD 6.000 untuk masing-masing dokumen. Otoritas Ghana juga berhasil menemukan visa asli dan palsu India, Afrika Selatan, dan Schengen, serta 150 paspor yang berasal dari 10 negara.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh Kemlu AS tidak memberikan rincian mengenai bagaimana organisasi kejahatan tersebut mendapatkan visa asli. Selain itu, Kemlu AS juga tidak memberikan rincian berapa banyak orang yang diyakini memasuki AS dan negara-negara lain dengan menggunakan visa yang dikeluarkan oleh organisasi kejahatan tersebut.
Kedubes asli AS di Ghana sendiri berlokasi di kompleks terkemuka dan dijaga ketat di Cantonments, salah satu lingkungan paling mahal di ibukota. Sementara Kedutaan palsu AS buka tiga kali dalam sepekan. Para penjahat mengiklankan mengenai keberadaan Kebedubes AS tersebut melalui papan iklan di Ghana, Togo dan Pantai Gading. Sindikat ini juga membawa klien dari seluruh Afrika Barat ke Accra, di mana mereka menyewa kamar hotel di lokasi terdekat.
(esn/indo)