Presiden Kuba, Raul Castro, berpidato untuk memberikan penghormatan
terakhir kepada saudara sekaligua mantan Presiden Fidel Castro.
Foto/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
INDOPOST, SANTIAGO - Presiden Kuba Raul Castro mengatakan pemerintahnya akan melarang penamaan jalan atau monumen publik dengan nama Fidel Castro. Hal ini sesuai dengan keinginan mantan pemimpin itu untuk menghindari pengkultusan.
Saat memberikan penghormatan terakhir kepada Fidel Castro di Santiago, Raul mengatakan bahwa Majelis Nasional negara akan meluluskan undang-undang untuk mewujudkan permintaan saudaranya.
"Setelah meninggal, nama dan rupanya tidak akan pernah digunakan pada lembaga, jalan, taman, atau situs publik lainm dan patung-patung atau bentuk lain dari penghargaan tidak akan pernah didirikan," kata Raul seperti dikutip dari Belfast Telegraph, Minggu (4/12/2016).
Raul Castro berbicara di hadapan massa yang hadir untuk memberikan penghormatan kepada Fidel Castro yang meninggal pada 25 November lalu dalam usia 90 tahun. Abu Castro telah tiba di Santiago pada Sabtu sore, mengakhiri perjalanan selama empat hari mengelilingi Kuba yang dimulai setelah pawai besar-besaran di Plaza Revolusi, Havana.
Acara ini juga dihadiri oleh Presiden Bolivia Evo Morales, pemimpin Nikaragua Daniel Ortega dan Nicolas Maduro dari Venezuela, bersama dengan mantan presiden Brasil Dilma Rousseff dan Lula da Silva.
Abu Castro rencananya akan dikebumikan di pemakaman Santiago Santa Ifigenia pada hari Minggu, mengakhiri masa berkabung resmi.
(ian/indo)