PBB Serukan Peraih Nobel Perdamaian ini Hentikan Pembersihan Etnis Rohingya
INDOPOST, NAYPYIDAW - PBB menyerukan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian dan kepala pemerintahan Myanmar, Aung San Suu Kyi, untuk menghentikan pembersihan etnis Muslim Rohingya. PBB meminta Suu Kyi untuk mendengarkan suara hatinya dan menghentikan kekerasan terhadap minoritas Rohingya.
"Saya menyerukan kepada Daw Aung San Suu Kyi untuk mendengarkan suara batin dan berbicara langsung dengan orang-orang dari Myanmar," kata Penasihat Khusus PBB Sekretaris Jenderal di Myanmar, Vijay Nambiar, merespons dalam sebuah pernyataan resmi.
"Orang-orang dari semua masyarakat di Myanmar harus bersama-sama menentang kekerasan, perpecahan dan disintegrasi yang sedang dihasut oleh kelompok kriminal di daerah," sambungnya seperti dikutip dari Independent, Jumat (9/12/2016).
"Selain itu, pengulangan dari janjinya untuk mengatasi akar penyebab yang mempengaruhi penduduk setempat, yaitu bahwa kewarganegaraan dan status, dan untuk memberikan bantuan kepada para pengungsi sejak 2012, akan mampu meredakan ketegangan," katanya lagi.
Aktivis yang dikenal sebagai The Lady itu dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1991. Ia mendapatkan Nobel Perdamaian atas perjuangannya untuk mencapai demokrasi, hak asasi manusia dan konsiliasi etnis dengan cara damai. Namun ia bungkam atas pembakaran desa-desa atau kuburan massal di wilayah Muslim yang ada di negaranya.
Sebaliknya, ia telah berulang kali membela pembersihan, menyerang intervensi asing di wilayah tersebut dan menuntut: ". Menunjukkan sebuah negara tanpa masalah hak asasi manusia"
(ian/indo)