Presiden Korsel, Park Geun-hye, menerima pemakzulan dirinya namun menolak untuk mengundurkan diri.
INDOPOST, SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geuh-hye menerima dengan lapang dada pemakzulan dirinya. Perempuan berusia 64 tahun ini berharap pemakzulan dirinya bisa mengakhiri krisis politik di negara itu.
"Saya sungguh-sungguh menerima keputusan dari parlemen dan orang-orang serta sangat berharap kebingungan terhadap krisis politik ini dapat diselesaikan," kata Park Geun-hye dalam pertemuan dengan kabinetnya.
Geun-hye, yang akan menghadapi penyelidikan oleh jaksa penuntut khusus, mengatakan pekan ini ia akan menunggu putusan Mahkamah Konstitusi terkait pemakzulan dirinya. Namun ia menolak tuntutan untuk segera mundur.
"Saya akan menghadapinya dengan tenang sesuai dengan prosedur yang diatur dalam konstitusi dan hukum dimana peninjauan terhadap pemakzulan ini akan dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi dan penyelidikan akan dilakukan oleh jaksa khusus," tutur Park seperti dikutip dari Asian Correspondent, Jumat (9/12/2016).
Geun-hye dituduh telah berkolusi dengan teman dan mantan ajudannya untuk memeras konglomerat Korsel. Para konglomerat itu dipaksa untuk menyumbangkan dana ke dua yayasan yang dibentuk guna mendukung inisiatif kebijakannya.
Namun tuduhan itu dibantah oleh Park Geun-hye. Ia meminta maaf atas kecerobohan dalam membangun hubungan dengan sahabatnya, Choi Soon-sil.
(ian/indo)