Ngeri! Situasi Makin Panas, Suara Tembakan Warnai Pengamanan Pilkada Aceh Utara
INDOPOST, LHOKSUKON - Suara tembakan warnai simulasi Pilkada 2017, dalam rangka pengendalian massa dalam rangka kesiapan menghadapi pesta demokrasi. Suara tembakan tersebut terdengar ketika ratusan massa terlibat aksi saling dorong mendorong dengan aparat kepolisian pada saat unjuk rasa di kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Utara, setelah merusakkan fasilitas kantor, seperti kursi, meja dan membakar satu unit sepeda motor.
Skenario simulasi tersebut diperagakan ratusan personil Polres Aceh Utara di halaman Polres Setempat yang
disaksiakan Kapolres Aceh Utara AKBP Ahmad Untung Surianata atau AKBP
Untung Sangaji, Wakapolres Kompol Suwalto serta para perwira lainnya,
Kamis (15/12/2016).
Sementara, Kerusuhan itu berawal salah satu pendukung calon Kepala Daerah (Bupati-wakil Bupai) melakukan unjuk rasa di kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Utara, karena tidak terima dengan hasil yang ditetapkan KIP. Bahkan saat melakukan aksi massa mulai anarkis
Melihat
situasi yang semakin memanas, tim pengendalian massa (dalmas) membentuk
formasi bersaf dengan peralatan lengkap plus tameng. Bahkan sempat
terjadi aksi dorong-dorongan dengan petugas dan melempari Brikade Polisi dengan batu. Atas perintah Kapolres Aceh Utara, AKBP Untung Sangaji, petugas melakukan pelemparan gas air mata, penyemprotan water Canon, dan menangkap dua oarang provokator sehingga situasinya mulai kondusif.
Setelah
aksi demo itu kondusif, aparat kepolisian Polres Aceh Utara mendapat
informasi dari masyarakat, bahwa ada kotak mencurigakan yang diduga
berisi bom, yang letakkan orang tak dikenal (OTK) dilokasi Kantor KIP.
Kemudian Tim Jibom meluncur ke lokasi mengamankan kotak tersebut yang
ternyata benar berisi bom dan langsung dilakukan pemusnahan dilokasi.
Kapolres Aceh Utara AKBP Achmad Untung Sangaji mengatakan, tujuan
simulasi ini tidak lain untuk melihat kesiapan personel, baik materil
maupun cara bertindak yang dilakukan oleh anggota di lapangan nantinya.
“Dalam simulasi pengaman pemilukada tersebut melibatkan
sekitar 300 lebih personel gabungan, termasuk dari Brimob. Ada beberapa
adegan yang kita peragakan dalam kegiatan ini, seperti pengamanan
kantor KIP, dan mengevakuasi Ketua KIP ke lokasi yang lebih aman serta
aksi terror bom,“ terangnya
(ful/indo)