Pangdam Merdeka Mayjen
TNI Ganip Warsito
INDOPOST, TOMOHON - Atas Pertimbangan Geopolitik dan Geostrategi, serta menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Kodam XIII Merdeka hadir di Sulawesi Utara (Sulut). Hal ini dikatakan Pangdam Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito, saat membawakan sambutan kepada Linmas, Sat Poll PP dan perangkat Kelurahan se Kota Tomohon, Kamis (15/12/2016).
“Kalau bicara Geostrategi maka kita akan bicara ketahanan nasional, sementara Geopolitik adalah kesatuan pandangan terkait aspek geografi, demografi, ideology, politik, ekonomi, social dan budaya, maupun pertahanan dan keamanan,” terang Mayen Ganip Warsito.
Lebih lanjut Pangdam menjelaskan, kehadiran Kodam Merdeka yang membawahi Propinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah untuk menjaga keamanan di laut. Apalagi Bangsa Indonesia merupakan negara kepulauan yang berbatasan dengan negara tetanggga, yang dimungkinkan masuknya kekuatan asing di Indonesia.
“Karena negara kita negara kepulauan yang utuh, maka tidak boleh negara lain masuk tanpa ijin, hal ini tidak boleh terjadi,” tandas Jendral Bintang Dua ini.
Dikatakan, hadirnya Kodam Merdeka mengingat keamanan di utara Sulawesi berbatasan langsung dengan negara Philipina yang diketahui bermasalah di dalam negerinya apalagi di Philiphina Selatan.
“Hubungan kerjasama dengan tentara Negara Filiphina akan kita kembangkan baik itu pertukaran infomasi maupun latihan bersama akan dikembangkan,” terangnya.
Mayjen Ganip Warsito juga menambahkan yang tak kalah pentingnya yang menjadi perhatian adanya Kodam Merdeka, daerah ini termasuk rawan bencana.
“Daerah ini termasuk rawan gempa dimana ada dua lempeng dunia melintas daerah ini.Selain itu di sini ada ada beberapa gunung aktif seperti Lokon, Soputan dan Karangetan,” tuturnya.
Dia berharap sinergitas antara pihak TNI dengan masyarakat sangat penting guna menjaga keamanan ketertiban termasuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada Kesempatan tersebut turut dihadiri Walikota Tomohon Jimmy Eman, Wawali Syerly Sompotan, unsur Forkompinda dan pengurus anggota PWI Tomohon.
(bs/indo)