Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
INDOPOST, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebenarnya ingin sidang yang terkait kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepadanya disiarkan secara langsung, namun akan mengikuti seluruh aturan yang ada..
"Kami patuh saja. Tapi kami tidak bisa melarang orang mau siaran live atau tidak, kan tidak bisa," kata Ahok di Hotel Sunlake, Sunter, Jakarta Utara, Minggu (11/12/2016).
Dikatakan, sebenarnya keinginannya agar proses sidang dugaan penistaan agama disiarkan langsung oleh televisi seperti saat sidang tewasnya Wayan Mina Salihin. “Siaran langsung ini, akan membuat seluruh proses hukum menjadi transparan. Melalui sidang itu, nantinya warga akan mengetahui bahwa saya tidak berniat menistakan agama,” kata Ahok.
Ahok ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama karena mengutip ayat suci saat menyampaikan sambutan di hadapan warga Kepulauan Seribu. Ada 13 Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang akan menangani kasus Ahok. Persidangan kasus penistaan agama Ahok akan dipimpin lima hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Rencananya, sidang Ahok akan diselenggarakan Selasa (13/12/2016) di gedung bekas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Gadjah Mada.
Dewan Pers telah memberikan imbauan agar institusi pers, khususnya televisi, tidak menyiarkan secara langsung jalannya persidangan kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka Ahok. Sebab, siaran langsung itu dikhawatirkan berimplikasi pada disintegrasi bangsa.
"Kami mengimbau kepada komunitas media, kita sama-sama bangun komitmen. Ada bahaya besar kalau ini disiarkan secara langsung," kata Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (9/12/2016) yang lalu.
(prj/indo)
