Anggaran Minim, Pemkot Surakarta Lirik Hibah Mobil Damkar dari Jepang
INDOPOST, SURAKARTA - Pemerintah Kota Surakarta mengalami keterbatasan anggaran untuk pengadaan mobil pemadam kebakaran (Damkar).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surakarta Gatot Sutanto mengatakan, Pemkot tengah melakukan pendekatan dengan negara Jepang agar menghibahkan mobil pemadam kebakaran ke Kota Solo.
"Kemarin ditawari hibah dari Jepang. Kami segera tindaklanjuti dengan membuat proposal permohonan hibah bekas mobil pemadam kebakaran tersebut," terangnya kepada Wartawan di Balaikota, Rabu (7/12/2016).
Menurut Gatot, Pemerintah Jepang memiliki standardisasi usia pakai kendaraan. Saat memasuki usia tertentu, kendaran tersebut akan diganti.
"Kendaraan lama biasanya akan dihibahkan kepada negara lain yang membutuhkan. Meski dari segi usia tidak muda, namun biasanya kondisinya unit kalau dari Jepang masih bagus," ungkapnya.
Menurut Gatot, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan telah mencoba strategi hibah untuk pengadaan mobil damkar. Kendaraan tersebut hingga kini masih beroperasi di kabupaten tersebut.
“Di Bantaeng itu dengan anggaran Rp260 juta bisa membawa empat mobil pemadam dari Jepang. Jadi kami belajar dari sana,” katanya.
Terpisah Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Singkirno mengatakan, telah mengajukan anggaran pengadaan empat mobil pemadam kebakaran di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Solo 2017. Namun dari pengajuan tersebut hanya disetujui satu unit mobil pemadam kebakaran.
"Pertimbangannya karena keterbatasan anggaran Pemkot dan disesuaikan skala prioritas kegiatan. Anggaran satu unit mobil pemadam kebakaran bisa Rp1,3 sampai 1,6 miliar. Dari dari empat unit yang diajukan hanya disetujui satu," kata Dia.
Lebih lanjut Singkirno mengatakan, Penambahan mobil pemadam kebakaran sangat mendesak, seiring rencana Pemkot menambah dua pos pemadam kebakaran di wilayah Solo barat dan utara. Sementara jumlah mobil pemadam kebakaran saat ini tercatat 13 unit.
"Dari jumlah 13 itu hanya sembilan mobil pemadam kebakaran yang beroperasi. Empat unit mobil pemadam kebakaran berusia tua, biasanya hanya untuk pawai. Padahal area kami sangat luas, bahkan menjangkau wilayah Solo Raya," sambungnya.
(mi/indo)