Akhir Tahun 2016, Pemuda Kristen Suarakan Perdamaian
INDOPOST, JAKARTA - Pemuda Kristiani terdiri dari GMKI, PMKRI, GAMKI, dan Pemuda Katolik menyuarakan perdamaian dalam melihat perkembangan fundamentalisme serta perpecahan bangsa yang saat ini sedang berkembang di Indonesia.
Ketua PP GMKI, Sahat MP Sinurat mengatakan bahwa kerukunan umat beragama di Indonesia saat ini sedang mengalami ancaman yang sangat serius sehingga perlu keseriusan dari semua umat manusia di Indonesia untuk menyuarakan kedamaian dan kerukunan sehingga paham fundamentalis dan radikalisme tidak menjadi ideologi yang mengakar.
"Kami meminta agar seluruh lembaga keagamaan dan para pemimpin agama
untuk memberikan seruan yang bernuansa sejuk dan mempromosikan sikap
saling menghormati antar umat beragama," kata dia melalui siaran pers kepada The Indonesian Post Sabtu (24/12).
Sahat menyampaikan pemuda Kristiani mengapresiasi para pemimpin agama dan pemimpin daerah baik bupati dan walikota yang dapat menghadirkan kesejukan dan kedamaian di tengah masyarakat. Sahat juga meminta dan mendukung setiap penegakan tegas hukum positif yang dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia terhadap siapa saja atau kelompok apa saja yang melakukan tindakan mengganggu keamanan, kerukunan, sweeping, dan tindakan-tindakan lain atas nama agama dan yang melanggar hukum positif dan mencederai kerukunan hidup.
"Kami menjamin bahwa umat Kristiani akan selalu menjaga keharmonisan bangsa dan kerukunan umat beragama. Jika ada isu-isu yang dimunculkan di media sosial ataupun lainnya kami pastikan itu adalah tindakan provokasi yang berusaha memecah belah kerukunan bangsa kita," ujar Sahat.
Ketua PP PMKRI, Angelius Wake Kako menyatakan, Indonesia memiliki masyarakat majemuk sehingga untuk hidup berdampingan harus menjunjung tinggi nilai-nilai keindonesiaan dan berperan aktif menjaga kerukunan dan kedamaian bangsa.
Dia juga mengatakan bahwa saat ini pemuda Kristiani akan bahu-membahu mempromosikan kerukunan antar umat beragama sehingga kedamaian dapat tercipta di negara yang memiliki perbedaan.
Turut hadir dalam seruan moral bersama ini Ketua Bidang OKK DPP GAMKI, Dikson Siringoringo, dan Ketua Bidang Politik PP Pemuda PMKRI, Frederikus Lusti Tulis.
(red/indo)
Sahat menyampaikan pemuda Kristiani mengapresiasi para pemimpin agama dan pemimpin daerah baik bupati dan walikota yang dapat menghadirkan kesejukan dan kedamaian di tengah masyarakat. Sahat juga meminta dan mendukung setiap penegakan tegas hukum positif yang dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia terhadap siapa saja atau kelompok apa saja yang melakukan tindakan mengganggu keamanan, kerukunan, sweeping, dan tindakan-tindakan lain atas nama agama dan yang melanggar hukum positif dan mencederai kerukunan hidup.
"Kami menjamin bahwa umat Kristiani akan selalu menjaga keharmonisan bangsa dan kerukunan umat beragama. Jika ada isu-isu yang dimunculkan di media sosial ataupun lainnya kami pastikan itu adalah tindakan provokasi yang berusaha memecah belah kerukunan bangsa kita," ujar Sahat.
Ketua PP PMKRI, Angelius Wake Kako menyatakan, Indonesia memiliki masyarakat majemuk sehingga untuk hidup berdampingan harus menjunjung tinggi nilai-nilai keindonesiaan dan berperan aktif menjaga kerukunan dan kedamaian bangsa.
Dia juga mengatakan bahwa saat ini pemuda Kristiani akan bahu-membahu mempromosikan kerukunan antar umat beragama sehingga kedamaian dapat tercipta di negara yang memiliki perbedaan.
Turut hadir dalam seruan moral bersama ini Ketua Bidang OKK DPP GAMKI, Dikson Siringoringo, dan Ketua Bidang Politik PP Pemuda PMKRI, Frederikus Lusti Tulis.
(red/indo)