Jaga Kebhinekaan, Dari Tugu Kujang FPI Bogor Serukan "Tolak Makar"
INDOPOST, BOGOR – Berbagai elemen masyarakat meleburkan diri
dalam wadah Front Pembela Indinesia (FPI) mengumandangkan ke-bhinekaan
dari Kota Bogor. Mereka beraksi di Tugu Kujang, Jalan Pajajaran, Bogor,
Kamis (24/11). Mereka menolak aksi yang ingin mengubah dasar negara
dan makar.
Aksi sekitar 250 orang yang merupajan perwakilan dari elemen mahasiswa, tokoh lintas agama dan masyarakat, pemuda, musisi jalanan, tokoh sesepuh Bogor dan budayawan, yang dipusatkan di Tugu Kujang, ini dimulai sekitar pukul 10.00.
Sugeng Teguh Santoso, bersama seluruh deklarator Front Pembela Indonesia mengatakan, aksi ke-bhinekaan dalam menjaga tegaknya NKRI dan Pancasila ini dilatarbelakangi oleh keprihatinannya akan niat sekelompok orang yang ingin melakukan makar atas pemerintah yang sah.
“Kami seluruh elemen dari Bogor tanah Pasundan meminta agar pihak yang ingin merubah dasar negara dan melakukan makar atas pemerintah yang sah secara konstitusional, agar mengurungkan niatnya. Kami akan bergerak mengawal NKRI dan pancasila,” kata Sugeng dilokasi aksi.
Pengacara LBH Keadilan Bogor Raya ini meminta pihak-pihak yang ingin meraih kekuasaan dengan cara inkonstitusi, supaya berpikir matang, karena negara ini sudah dibangun dengan darah dan airmata serta nyawa.
“Raih kekuasaan dengan cara konstitusi. Kenapa?, karena pemerintah yang berkuasa sekarang adalah pemerintahan yang dihasilkan melalui konsritusi,” ujarnya.
Sugeng menambahkan, dari bumi Pajajaran, semangat menjaga tegaknya NKRI akan terus bergema dan menyebar hingga ke pelosok nusantara. “Hei kamu yang timur, barat, utara dan selatan serta seberang lautan, mari bersatu menjaga bangsa Indonesia,”teriak musisi jalanan.
Berbagai spanduk bertuliskan NKRI harga mati, damai itu indah dan lain-lain menghiasi lokasi aksi. Sugeng menambahkan, Front Pembela Indonesia adalah organisasi independen yang tidak berafiliasi dengan partai politik.
Namun dalam kiprahnya nanti, organisasi yang ia pimpin akan membangun jejaring komunikasi dengan semua elemen termasuk partai politik. “Termasuk kami akan bangun jejaring dengan Front Pembela Islam (FPI) jika perlu. Kami ingin menyadarkan semua anak bangsa, bahwa sangat mahal harganya jika negara yang kita cintai ini hancur, hanya ambisi tertentu,”tandas Sugeng.
Sekdakot Bogor, Ade Syarief Hidayat turut hadir dalam demo ke-bhinekaan. Bahkan Ade Syarief membubuhkan tanda tangan diatas kain sebagai bentuk dukungannya dalam menjaga tegaknya NKRI. “Saya mendukung aksi ini. Negara ini tak boleh tercabik-cabik. Mari bersatu agar kita kuat,” kata Ade Syarief.
(yopi/indo)
Aksi sekitar 250 orang yang merupajan perwakilan dari elemen mahasiswa, tokoh lintas agama dan masyarakat, pemuda, musisi jalanan, tokoh sesepuh Bogor dan budayawan, yang dipusatkan di Tugu Kujang, ini dimulai sekitar pukul 10.00.
Sugeng Teguh Santoso, bersama seluruh deklarator Front Pembela Indonesia mengatakan, aksi ke-bhinekaan dalam menjaga tegaknya NKRI dan Pancasila ini dilatarbelakangi oleh keprihatinannya akan niat sekelompok orang yang ingin melakukan makar atas pemerintah yang sah.
“Kami seluruh elemen dari Bogor tanah Pasundan meminta agar pihak yang ingin merubah dasar negara dan melakukan makar atas pemerintah yang sah secara konstitusional, agar mengurungkan niatnya. Kami akan bergerak mengawal NKRI dan pancasila,” kata Sugeng dilokasi aksi.
Pengacara LBH Keadilan Bogor Raya ini meminta pihak-pihak yang ingin meraih kekuasaan dengan cara inkonstitusi, supaya berpikir matang, karena negara ini sudah dibangun dengan darah dan airmata serta nyawa.
“Raih kekuasaan dengan cara konstitusi. Kenapa?, karena pemerintah yang berkuasa sekarang adalah pemerintahan yang dihasilkan melalui konsritusi,” ujarnya.
Sugeng menambahkan, dari bumi Pajajaran, semangat menjaga tegaknya NKRI akan terus bergema dan menyebar hingga ke pelosok nusantara. “Hei kamu yang timur, barat, utara dan selatan serta seberang lautan, mari bersatu menjaga bangsa Indonesia,”teriak musisi jalanan.
Berbagai spanduk bertuliskan NKRI harga mati, damai itu indah dan lain-lain menghiasi lokasi aksi. Sugeng menambahkan, Front Pembela Indonesia adalah organisasi independen yang tidak berafiliasi dengan partai politik.
Namun dalam kiprahnya nanti, organisasi yang ia pimpin akan membangun jejaring komunikasi dengan semua elemen termasuk partai politik. “Termasuk kami akan bangun jejaring dengan Front Pembela Islam (FPI) jika perlu. Kami ingin menyadarkan semua anak bangsa, bahwa sangat mahal harganya jika negara yang kita cintai ini hancur, hanya ambisi tertentu,”tandas Sugeng.
Sekdakot Bogor, Ade Syarief Hidayat turut hadir dalam demo ke-bhinekaan. Bahkan Ade Syarief membubuhkan tanda tangan diatas kain sebagai bentuk dukungannya dalam menjaga tegaknya NKRI. “Saya mendukung aksi ini. Negara ini tak boleh tercabik-cabik. Mari bersatu agar kita kuat,” kata Ade Syarief.
(yopi/indo)