Kelompok pembangkang Kuba, Ladies in White, membatalkan aksi mingguan
untuk menghindari ketegangan dan menghormati masa berkabung atas
meninggalnya Fidel Castro. Foto/Istimewa
INDOPOST, HAVANA - Kelompok pembangkang Kuba membatalkan protes tradisional setelah pemimpin revolusi negara itu Fidel Castro meninggal dunia. Keputusan ini adalah yang pertama kalinya dalam 13 tahun.
Kelompok, yang didirikan oleh istri pembangkang yang dipenjarakan, telah lama menentang larangan protes di Kuba dengan pawai mingguan. Ladies in White mengatakan keputusan ini untuk menghindari ketegangan.
Kelompok ini kerap melakukan turun ke jalan sebagai ekspresi perbedaan pendapat. Mereka berbaris dalam diam di jalan-jalan Havana sesudah Misa di Gereja Katolik Roma, meminta pembebasan tahanan politik dan hak asasi manusia harus dihormati.
"Kami tidak akan berbaris hari ini [Minggu] sehingga pemerintah tidak bisa menjadikan itu sebagai aksi provokasi dan mereka dapat berduka cita. Kami menghormati rasa berkabung orang lain dan tidak akan merayakan kematian setiap manusia," kata pemimpin kelompok itu, Berta Soler, seperti dikutip dari BBC, Senin (28/11/2016)
Dalam tweetnya sebagai reaksi atas kabar kematian mantan pemimpin Kuba itu, kelompok itu mengatakan: "Fidel Castro telah meninggal, semoga Tuhan mengampuni dia, Saya TIDAK AKAN."
Pemerintah Kuba menudung Ladies in White mendapatkan kucuran dana dari Amerika Serikat (AS) dan merupakan bagian dari puluhan tahun upaya Washington untuk melemahkan revolusi sosialis Kuba. Pemerintah mengatakan tidak ada tahanan politik di negara itu.
(ian/indo)