Penulis: Birgaldo Sinaga
Tidak ada yang menyanggah Aksi Demo 4
11 cukup fantastis dalam jumlah massa. Besarnya jumlah massa
menjelaskan ada tiga hal pokok yang terpenuhi yaitu soal isu, dana dan
mobilisasi. Isu sensitif penistaan agama menyedot bela rasa.
Dana bejibun yang digelontorkan hingga 100 Milyar mampu mengongkosi
pergerakan arus massa dari daerah luar Jakarta. Mobilisasi yang
terorganisir dengan militansi massa solid mampu membangun daya gentar
lawan.
Aksi 4 11 boleh disebut pukulan yang bertenaga tapi belum
cukup mengKOkan target. Pasalnya skenario 411 memang bukan untuk
mengKOkan namun untuk melumpuhkan mental pemerintah dan aparat sekaligus
menaikkan nilai tawar aksi 4 11 pada penyandang dana.
Target
awal menjadikan Ahok tersangka sudah terpenuhi. Maka perlu aksi maha
besar untuk memenangkan game ini. Itu sebabnya demo atas isu Ahok ini
mirip serial Film Harry Potter bisa sampai jilid 5.
Selepas aksi 4
11, GNPF yang dikomandani Bachtiar Nasir dengan Ketua Pembina Habib
Rizieq Shihab langsung melakukan rapat besar. Diputuskanlah rencana aksi
jilid 2. Tanggal 25 November ditetapkan sebagai hari penentuan
skenario cantik manis itu. Skenario cantik manis ini bukan lagi soal
Ahok, Ahok sudah tersangka. Skenario utama harus dimenangkan. Apa itu?
Lengserkan Jokowi.
Eng ing eng... ronde knok out segera tiba.
Presiden Jokowi tengah malam selepas aksi 411 langsung melakukan
evaluasi bersama jajarannya. Menurut Jokowi ada aktor aktor politik yang
menunggangi aksi demo 411.
Publik terperangah meski sudah tahu
sebelumnya ada mantan orang besar dibalik aksi 411. Kontan pernyataan
terbuka Presiden Jokowi membikin atmosfir politik menghangat. Pasca 4 11 permainan memasuki babak baru. Perisai sudah terbuka. Musuh
musuh sudah diketahui. Alur pendanaan sudah dilacak. Selanjutnya
strategi mematikan pergerakan lawan.
Presiden Jokowi dengan sigap
memainkan jurus klasik seni berperang Sun Tzu. Jika bisa mengalahkan
musuh dengan merangkul untuk apa pakai senjata. Jokowi tahu apa yang
harus dilakukan. Pertama, menunda kunjungan ke Australia.
Berikutnya melakukan langkah cluster cluster pendukung aksi 411. Mana
yang sekedar bersimpati, mana pendukung aksi terselubung. Yang
sekedar ikut bela rasa disadarkan akan kerusakan yang timbul jika masuk
skenario si penyandang dana. Jokowi melakukan konsolidasi sosial kepada
semua stakeholders yaitu para ulama, habaib dan pemuka masyarakat.
Jokowi juga bertemu dengan pimpinan parpol pendukung utama
pemeilrintah. Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri, Ketum Nasdem Surya
Paloh, Ketum Golkar Setya Novanto, Ketum PPP Rommy diajak makan siang di
Istana Merdeka. Jokowi serasa sengaja mau mempertontonkan ke si
penyandang dana. "heii bro..kamu bisa saja punya duit gede, tapi gue
punya kawan banyak". Duhh perihnya. Ya perih dong. Banyak duit tapi gak
punya kawan. Apa ga kesepian coba. Safari konsolidasi sosial ini berlangsung berhari hari. Intens dan intim.
Di sisi lain, pemeo jika anda ingin damai siapkan angkatan perangmu
juga dilakoni Jokowi. Jokowi membangun garis demarkasi pertahanan dengan
garis api yang terang benderang. Hampir semua barak pasukan
tentara dikunjunginya. Mako Kopassus, Kostrad, Paskhas, Marinir dan
Brimob dikunjungi Jokowi. Hasilnya menggetarkan musuh. Para prajurit
bersumpah Hasatya Prabu kepada Presiden Jokowi. Konsolidasi
sosial dan konsolidasi pasukan ini berlangsung sempurna. Di akar rumput,
para relawan Jokowi juga bergerak bergelombang. Hampir seluruh daerah
bergerak menyuarakan pesan kebangsaan. Jaga Pancasila. Jaga Bhineka
Tunggal Ika. Cintai NKRI. Gelombang masyarakat sipil yang digerakkan para relawan Jokowi ini membangun kesadaran kolektif semua entitas anak bangsa.
Puncaknya adalah gelaran Karnaval Cinta NKRI yang digagas Relawan NKRI
pada Minggu 20 11 menyentak kesadaran kita sebagai anak bangsa. Puluhan ribu orang memegang bendera Merah Putih sepanjang jalan Monas
Bundaran HI. Pesan utamanya adalah bahwa TNI dan Polri tidak sendirian
dalam mengawal Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
Presiden Jokowi tidak sendirian dalam mengawal negara dan bangsa. Ada
relawannya yang siap turun kapan saja saat dibutuhkan.
Buntut
perang urat syaraf ini, aksi 25 11 akhirnya dimundurkan ke tanggal 2
Desember. Kelompok buruh yang akan diikutkan untuk aksi 2511 gembos.
Pentolan buruh di Cikarang, Tangerang, Bekasi dan Banten tidak satu
suara. KSPI pimpinan Said Iqbal yang getol koar koar akan turun
dengan 2 juta buruh terlanjur ejakulasi dini. Belum apa apa sudah
lunglai. Ujungnya, aksi 2511 dimundurkan ke 212. Siapa tahu buruh bisa
dibujuk untuk ikut turun lagi.
Pekan ini, episode kill or to be
killed akan menjadi masa penentuan. Pilihannya cuma dua. Jokowi yang
lengser ataukah aktor-aktor politik dibalik layar itu yang akan
meringkuk di penjara. Pesan pengibaran panji panji perang Sumpah
Prajurit dan Sapta Marga oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bak
godam berhulu ledak nuklir menghantam pihak perencana makar. "Siapa coba coba menantang akan berhadapan dengan saya dan prajurit
saya. Prajurit TNI juga siap berjihad mempertahankan NKRI", kata
Jenderal. Gatot tegas.
Kapolri Jenderal Tito juga mengirim pesan keras. Menurut Tito ada agenda terselubung yang akan dimainkan pada aksi 212. Tito memerintahkan seluruh jajarannya untuk mengeluarkan Maklumat agar menahan pergerakan orang luar masuk Jakarta. Tito bahka tidak memberi izin atas penggunaan jalan protokol untuk digunakan sebagai tempat Shalat Jumat. Pesan keras ini tidak tanggung tanggung membikin keder banyak pihak. Ini bukan lagi soal fulus, ini soal hidup mati.
Sinyal perang terbuka TNI Polri dan masyarakat sipil relawan Jokowi dan 50 ribu Banser Ansor Jatim berdampak besar. Mereka yang tadinya ngotot, perlahan kendur bahkan balik badan. MUI
mundur malah melarang keras GNPF memakai simbol atribut MUI. Ustad
Arifin Ilham yang awalnya ikut juga mundur. Paling mengejutkan
dan bikin bulu mata rontok adalah aksi balik kanan Fahri Hamzah. Fahri
bikin para pendukung setianya tercabik cabik perasaannya.
Fahri
yang saat orasi tampak bak Singa mengaum menggelegar orasinya menghasut
massa makar, tiba tiba kemarin pasang badan akan membela Jokowi paling
depan kalau Jokowi digulingkan. Apa gak sesak nafas pendukungnya
yang terlanjur teriak-teriak TURUNKAN JOKOWI !!! LENGSERKAN JOKOWI!!!
JATUHKAN JOKOWI PENGHINA ULAMA!!! Tampar kami Bang...Tamparr kami Bang.
Sungguh teganya teganya teganya.
Lalu bagaimana akhir episode aksi 212 ini?
Lamat-lamat aku mendengar lagu Sendiri Lagi yang dinyanyikan si penyandang dana dengan sendu.
"Tinggallah kusendiri, Dalam sepi ini
Tiada temanku lagi, Tak sanggup hati ini
Sendiri begini, Tanpa dirimu kasih
Tiada temanku lagi, Tak sanggup hati ini
Sendiri begini, Tanpa dirimu kasih
Tiada arti diriku, Bila kau tak disisiku
Mengapa .. Oh mengapa, Kau tinggalkan diriku
Tak tahu .. Ku tak tahu Salahku padamu
Hingga kau pun tega, Biarkan diriku sendiri ...Sendiri lagi ...
Tak tahu .. Ku tak tahu Salahku padamu
Hingga kau pun tega, Biarkan diriku sendiri ...Sendiri lagi ...
Tak mungkin kumencari, Pengganti dirimu
Walau kini kusendiri, Kuingin kaupun tahu
Cinta suci ini, Kubawa sampai mati
Walau kini kusendiri, Kuingin kaupun tahu
Cinta suci ini, Kubawa sampai mati
Tiada arti diriku, Bila kau tak disisiku..."
Aihhh...alamakkk...sedih dan perih sekali lagu si penyandang dana ini.
Maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai. Maksud hati mau
melengserkan Jokowi apa daya kawan seperjuangan balik badan. Huhhhh..
Bai de wei... terimalah pantun ini Pak De sebagai salut atas langkah jenius Pak De...
Dua jengkol untuk Kartika Sari, Dua jempol untuk Pak De Jokowi.
Salam Perdamaian..!!!