Anggota
Komite I DPD RI, Gede Pasek Suardika
INDOPOST, JAKARTA - Anggota
Komite I DPD RI, Gede Pasek Suardika melihat Indonesia telah berubah
dari negara hukum menjadi negara rimba. Karena saat ini yang terjadi
pada hukum bukan lagi hukum dalam arti sebenarnya tetapi hukum rimba
dimana yang kuat, itulah yang menjadi pemenangnya.
“Kalau negara hukum parameternya jelas
yaitu keadilan. Sekarang di Indonesia berlaku hukum rimba dimana
aturannya siapa yang kuat dia yang akan menang. Inilah yang terjadi
dalam proses penegakan hukum saat ini dan terlihat jelas oleh
masyarakat," ujar Pasek, Sabtu (26/11).
Dalam hukum rimba di Indonesia ini,
ukuran kebenaran menurutnya terletak pada tiga kelompok. Yaitu kelompok
yang memiliki kekuasaan, kelompok yang memiliki uang banyak dan kelompok
yang memiliki massa banyak. Ketiga jenis orang ini bertarung satu sama
lain. Sayangnya rakyat jadi korban dari pertarungan ketiga kelompok ini.
“Yang punya kekuasaan bertarung dengan
yang punya massa, yang punya uang bertarung dengan kekuasaan dan yang
punya massa bertarung dengan yang punya uang. Yang mati rakyat ditengah
seperti pelanduk,” tambahnya.
Dalam hukum rimba menurutnya, yang salah
jika dekat dengan kekuasaan akan dilindungi. Dan, yang benar jika
berseberangan dengan kekuasaan akan dikorbankan.
”Semua dibolak balik, pelaku yang
harusnya ditindak malah dilindungi dan korban yang harusnya dilindungi
malah ditindak,” tegasnya.
Yang paling mengkhawatirkan Pasek jika ada pihak yang memiliki kekuasaan, uang dan massa.
”Kalau sudah seperti ini maka
kekuasaannya absolut dan ini mengerikan. Semua sudah hilang, konstitusi
sekarang semakin jauh dari maknanya,” tandasnya.
(fri/indo)