Koalisi Arab akhirnya mengakui melakukan serangan udara terhadap sebuah upacara pemakaman di Yaman. Foto/Reuters/Khaled Abdullah
INDOPOST, RIYADH - Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi mengaku sebagai pelaku pemboman terhadap sebuah acara pemakaman di ibukoata Yaman, Sanaa. Serangan udara yang dilakukan oleh koalisi Arab itu menewaskan lebih dari 140 orang.
Dalam pernyataannya, koalisi Arab menyatakan mendapatkan informasi yang salah sehingga menyebabkan serangan tersebut salah sasaran. Sebelumnya, koalisi Arab sempat menyangkal serangan yang terjadi pada 8 Oktober itu.
"Karena ketidakpatuhan terhadap aturan dan prosedur pertempuran koalisi, serta memberikan informasi yang salah, pesawat koalisi telah salah sasaran dalam lokasi penyerangan yang mengakibatkan kematian warga sipil dan luka-luka," pernyataan tim investigasi bersama pasukan koalisi.
"Tindakan tepat harus diambil terhadap mereka yang menyebabkan insiden itu dan kompensasi harus ditawarkan kepada keluarga korban," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari laman Metro, Minggu (16/10/2016).
Pernyataan itu menambahkan bahwa pihak yang berafiliasi dengan staf jenderal Yaman di Markas Besar memberikan informasi kepada intelijen bahwa aula pemakaman dipenuhi para pemimpin pemberontak Houthi. Para pemimpin tersebut telah menjadi target sejak Maret 2015 dari pemerintah Yaman yang mendapat dukungan secara internasional.
Sebelumnya, Human Rights Watch mengatakan bahwa serangan terhadap rumah duka merupakan kejahatan perang. Gedung Putih pun mengatakan akan segera meninjau bantuan kepada koalisi dan bersikeras bahwa dukungan yang ditawarkan bukanlah 'cek kosong'.
Selama tahun lalu, pesawat-pesawat tempur koalisi telah membom sebuah pasar yang sibuk, sekolah dan rumah sakit di Yaman, menewaskan ratusan orang dan melukai ribuan.
(ian/indo)