Kepala TETO Liang-jeng Chang mengatakan pemerintah Taiwan menerapkan
kebijakan baru di kawasan Asia, yang disebut sebagai kebijakan baru arah
selatan. Foto/Victor Maulana
INDOPOST, JAKARTA - Pemerintah Taiwan
tahun ini akan menerapkan kebijakan baru di kawasan Asia, yang disebut
sebagai kebijakan baru arah selatan. Hal itu itu disampaikan oleh kepala
Kantor Dagang dan Ekonomi Taiwan (TETO) di Jakarta, Liang-jeng Chang.
Pernyataan tersebut dia sampaikan saat perayaan hari nasional Taiwan di salah satu hotel yang dibilangan Jakarta pada Senin (10/10). Kebijakan baru tersebut, lanjut Liang-jeng berpedoman kepada pembangunan di segala bidang.
"Taiwan menerapkan kebijakan baru ke arah selatan, dengan berpedoman pada pembangunan di segala bidang dan saling menguntungkan, mengembangkan kerjasama dengan 18 negara di ASEAN, Asia Selatan dan Australia, yang meliputi kerjasama ekonomi, pertukaran tenaga ahli, berbagi sumber alam, dan menciptakan kawasan ekonomi," ucap Liang-jeng.
"Kebijakan ini impelementasinya termasuk mempermudah regulasi visa ke Taiwan, mempromosikan makanan halal dan pariwasata bagi kaum Muslim, mempromosikan produk Taiwan di luar negeri, meningkatkan kegiatan pertukaran mahasiswa dan beasiswa belajar bahasa mandarin di Taiwan," sambungnya.
Dia menambahkan, Taiwan juga mencanangkan lima bidang pembangunan utama yang inovatif, yakni bioteknologi dan farmasi, pertahanan nasional, energi berkelanjutan, mesin cerdas. "Taiwan juga mengajak pengusaha Indonesia agar bisa ikut berinvestasi di lima bidang pembangunan ini, untuk mencapai kesejahteraan ekonomi bersama," tukasnya.
Pernyataan tersebut dia sampaikan saat perayaan hari nasional Taiwan di salah satu hotel yang dibilangan Jakarta pada Senin (10/10). Kebijakan baru tersebut, lanjut Liang-jeng berpedoman kepada pembangunan di segala bidang.
"Taiwan menerapkan kebijakan baru ke arah selatan, dengan berpedoman pada pembangunan di segala bidang dan saling menguntungkan, mengembangkan kerjasama dengan 18 negara di ASEAN, Asia Selatan dan Australia, yang meliputi kerjasama ekonomi, pertukaran tenaga ahli, berbagi sumber alam, dan menciptakan kawasan ekonomi," ucap Liang-jeng.
"Kebijakan ini impelementasinya termasuk mempermudah regulasi visa ke Taiwan, mempromosikan makanan halal dan pariwasata bagi kaum Muslim, mempromosikan produk Taiwan di luar negeri, meningkatkan kegiatan pertukaran mahasiswa dan beasiswa belajar bahasa mandarin di Taiwan," sambungnya.
Dia menambahkan, Taiwan juga mencanangkan lima bidang pembangunan utama yang inovatif, yakni bioteknologi dan farmasi, pertahanan nasional, energi berkelanjutan, mesin cerdas. "Taiwan juga mengajak pengusaha Indonesia agar bisa ikut berinvestasi di lima bidang pembangunan ini, untuk mencapai kesejahteraan ekonomi bersama," tukasnya.
(esn/indo)