ilustrasi
INDOPOST, BEKASI – Harga cabe melambung lagi. Kenaikan hingga
mencapai 70 persen ini diduga akibat pasokan kurang karena gagal panen
dan cuaca hujan terus. Di Pasar Induk Cibitung, harga cabe merah
keriting mencapai Rp 45 ribu/kg, di pasar tradisional mencapai Rp 55-60
ribu/kilo.
“Seminggu lalu hanya Rp 30-Rp 35 ribu perkilonya,” ujar Bunga Sinambela, 45, pedagang cabe di Pasar Baru Bekasi, sambil menambahkan harga cabe mulai naik sepekan lalu, “Sekarang sudah Rp 50 ribu-Rp 55 ribu/kilo,” kata wanita yang berdagang di sisi timur Pasar baru Bekasi, saat dihuhungi Pos Kota Rabu (12/10).
Akibat naiknya harga cabe itu, dia terpaksa mengurangi jumlah pembelian dari Pasar Induk Cibitung, “Sekarang hanya 50 kilo, kalau kemarin-kemarin hampir 1 kuintal,” katanya.
Sementara itu Darsono, 50, pedagang cabe di Pasar Induk Cibitung, kepada Pos Kota mengatakan, harga cabe sudah naik sejak awal Oktober lalu, “Katanya di daerah penghasil banyak yang gagal panen,” ujar Darsono.
Biasanya cabe dari Garut, Lembang, Bandung dan Ciamis banyak yang masuk Pasar Induk Cibitung, namun sekarang ini hanya dapat kiriman dari beberapa daerah saja.
Watmi, 60, seorang pedagang makanan matang mengaku, dia terpaksa tidak membuat sayur yang bahanya mengandung cabe, “Nggak ada lagi, ikan tongkol balado dan sambal kentang,” kata warga Mangunjaya, Tambun Selatan ini.
Menurut Watmi, dirinya biasanya dia membeli cabe 40 kilo perminggu, namun karena harga naik, pembelian dikurangi dan sekarang hanya berkisar 20 kilo perminggunya.
Untuk mensiasati makanan pedas dia terpaksa menambah merica untuk campuran bumbu, “Cabe keriting diganti cabe jablay dan rawit,” tandas Watmi.
Para pedagang mengaku tidak tahu kapan harga cabe turun, namun biasanya malah naik menelang natal dan tahun baru nanti.
(saban/indo)
“Seminggu lalu hanya Rp 30-Rp 35 ribu perkilonya,” ujar Bunga Sinambela, 45, pedagang cabe di Pasar Baru Bekasi, sambil menambahkan harga cabe mulai naik sepekan lalu, “Sekarang sudah Rp 50 ribu-Rp 55 ribu/kilo,” kata wanita yang berdagang di sisi timur Pasar baru Bekasi, saat dihuhungi Pos Kota Rabu (12/10).
Akibat naiknya harga cabe itu, dia terpaksa mengurangi jumlah pembelian dari Pasar Induk Cibitung, “Sekarang hanya 50 kilo, kalau kemarin-kemarin hampir 1 kuintal,” katanya.
Sementara itu Darsono, 50, pedagang cabe di Pasar Induk Cibitung, kepada Pos Kota mengatakan, harga cabe sudah naik sejak awal Oktober lalu, “Katanya di daerah penghasil banyak yang gagal panen,” ujar Darsono.
Biasanya cabe dari Garut, Lembang, Bandung dan Ciamis banyak yang masuk Pasar Induk Cibitung, namun sekarang ini hanya dapat kiriman dari beberapa daerah saja.
Watmi, 60, seorang pedagang makanan matang mengaku, dia terpaksa tidak membuat sayur yang bahanya mengandung cabe, “Nggak ada lagi, ikan tongkol balado dan sambal kentang,” kata warga Mangunjaya, Tambun Selatan ini.
Menurut Watmi, dirinya biasanya dia membeli cabe 40 kilo perminggu, namun karena harga naik, pembelian dikurangi dan sekarang hanya berkisar 20 kilo perminggunya.
Untuk mensiasati makanan pedas dia terpaksa menambah merica untuk campuran bumbu, “Cabe keriting diganti cabe jablay dan rawit,” tandas Watmi.
Para pedagang mengaku tidak tahu kapan harga cabe turun, namun biasanya malah naik menelang natal dan tahun baru nanti.
(saban/indo)