Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menerimkan pengaduan warga di Balaikota. (ikbal/indo)
INDOPOST, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) mengancam PNS DKI yang masih berani main pungli akan
dipecat. Menurutnya, turut sertanya Presiden Jokowi memantau operasi
tangkap tangan (OTT) di Kemenhub menunjukkan keseriusan pemerintah
memberantas pungli yang sudah mendarah daging di banyak tempat pelayanan
masyarakat.
“Silakan saja kalau ada pegawai Pemprov DKI yang berani main pungli, terima duit dari masyarakat. Pasti saya pecat,” tandas Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Untuk itu, pegawai yang sebelumnya masih berani main pungli agar segera menghentikan perbuatan buruk tersebut, karena lambat laun pasti akan ketahuan. Menurutnya, tempat pelayanan masyarakat yang masih ada praktik pungli, tentu akan segera ketahuan.
“Karena selain kami mengawasi secara ketat dilengkapi cctv, juga bisa dilihat dari sistem maupun laporan masyarakat,” ujar Ahok.
Di era digital yang mana sebagian besar masyarakat punya smartphone, pasti akan ada yang memfoto atau merekam praktik pungli untuk menjadi dasar laporan.
Selama ini Ahok mengaku sudah banyak memecat PNS yang main pungli. “Sudah banyak yang kita pecat karena terbukti mengutip uang dari masyarakat. Kebanyakan mereka dari PTSP, Penataan Kota, dan guru,” papar Ahok.
Oknum petugas Penataan Kota yang dipecat karena menerima duit dari warga yang mengurus IMB. Sedangkan kalangan guru yang main pungli, umumnya dengan kedok membuat kegiatan luar sekolah dan sebagainya, ujung-ujungnya main duit.
Pungli itu bermacam-macam, ada yang jumlahnya cukup besar mencapai jutaan rupiah, ada juga yang cuma puluhan ribu rupiah tapi dilakukan berulang-ulang sehingga sudah menjadi sistem di suatu tempat pelayanan.
“Apapun bentuknya, pungli pasti mengganggu pelayanan. Kita maunya pelayanan harus serba cepat, kalau masih ada pungli tentu jadi kendala,” tambah Ahok.
(joko/indo)
“Silakan saja kalau ada pegawai Pemprov DKI yang berani main pungli, terima duit dari masyarakat. Pasti saya pecat,” tandas Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Untuk itu, pegawai yang sebelumnya masih berani main pungli agar segera menghentikan perbuatan buruk tersebut, karena lambat laun pasti akan ketahuan. Menurutnya, tempat pelayanan masyarakat yang masih ada praktik pungli, tentu akan segera ketahuan.
“Karena selain kami mengawasi secara ketat dilengkapi cctv, juga bisa dilihat dari sistem maupun laporan masyarakat,” ujar Ahok.
Di era digital yang mana sebagian besar masyarakat punya smartphone, pasti akan ada yang memfoto atau merekam praktik pungli untuk menjadi dasar laporan.
Selama ini Ahok mengaku sudah banyak memecat PNS yang main pungli. “Sudah banyak yang kita pecat karena terbukti mengutip uang dari masyarakat. Kebanyakan mereka dari PTSP, Penataan Kota, dan guru,” papar Ahok.
Oknum petugas Penataan Kota yang dipecat karena menerima duit dari warga yang mengurus IMB. Sedangkan kalangan guru yang main pungli, umumnya dengan kedok membuat kegiatan luar sekolah dan sebagainya, ujung-ujungnya main duit.
Pungli itu bermacam-macam, ada yang jumlahnya cukup besar mencapai jutaan rupiah, ada juga yang cuma puluhan ribu rupiah tapi dilakukan berulang-ulang sehingga sudah menjadi sistem di suatu tempat pelayanan.
“Apapun bentuknya, pungli pasti mengganggu pelayanan. Kita maunya pelayanan harus serba cepat, kalau masih ada pungli tentu jadi kendala,” tambah Ahok.
(joko/indo)