Konferensi pers kelompok Cipayung Plus di Kedai Kopi Deli Jl. Sunda Jakarta, Selasa, (11/10/2016)
INDOPOST, JAKARTA - Menjelang dua tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang jatuh pada tanggal 20 Oktober 2016, sejumlah Organisasi Kemahasiswaan Tingkat Nasional menggelar konferensi pers di Kedai Kopi Deli Jakarta, Selasa, (11/10/2016). Mereka mempertanyakan konsistensi Jokowi-JK merealisasikan konsep Nawacita.
Organisasi-organisasi kemahasiswaan tersebut tergabung dalam kelompok Cipayung Plus diantaranya:
- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI)
- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)
- Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)
- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
- Ikatan Mahasiswa Muhammadyah (IMM)
- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)
- Himpunan Mahasiswa Buddhist Indonesia (HIKMAHBUDI)
- Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI)
- Pelajar Islam Indonesia (PII)
- HIMMAH dan
- LMND (Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi)
Menurut rilis yang diterima awak The Indonesian Post, kegiatan konferensi pers tersebut dilaksanakan dalam rangka untuk mengevaluasi dua (2) tahun kepemimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Dalam rilisnya, para pimpinan mahasiswa tersebut mempertanyakan konsistensi pemerintahan Jokowi-JK dalam merealisasikan janjinya seperti yang termuat dalam Nawacita.
Ketua Presidium PP PMKRI, Angelo Wake Kako pada kesempatan tersebut mengatakan arah pembangunan Nasional selama dua tahun, masih jauh seperti yang didengungkan oleh Jokowi-JK saat kampanye. "Pembangunan Nasional tidak melalui masterplan yang tepat sehingga berapa Kali harus menggodok ulang APBN adalah bukti ketidaksiapan pemerintah saat ini," ujar Angelo.
Sementara itu, Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Aminudin Maruf mengkritisi kebijakan pemerintah terkait dengan pelaksanaan Amnesty Pajak yang tidak mampu menyasari aset-aset luar negeri. Amnesty pajak kita salah sasaran.
Sejumlah masalah yang disuarakan diantaranya; Krisis Ekologi, Radikalisme, Pendidikan dan SDM, Pelanggaran HAM, Ketahanan Nasional Serta sejumlah masalah lainnya yang nanti akan dibahas lebih lanjut pada simposium Nasional dan akan diikuti dengan aksi serentak kelompok Cipayung Plus seluruh Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2016, tepat 2 tahun pemerintahan Jokowi-JK.
(rinto namang/indo)