Presiden Rusia Vladimir Putin angkat bicara mengenai tudingan sejumlah
pejabat Amerika Serikat (AS), terkait pemilu AS. (Reuters)
INDOPOST, BEIJING - Presiden Rusia
Vladimir Putin angkat bicara mengenai tudingan sejumlah pejabat Amerika
Serikat (AS), terkait pemilu AS. Sebelumnya, sejumlah pejabat AS
menuding Moskow sedang berusaha untuk menggangu jalannya pemilu di AS.
Putin menegaskan, Rusia tidak pernah memiliki niat, dan tidak melakukan apapun untuk mengganggu jalannya pemilu di Negeri Pamam Sam itu. Pemilu di AS saat ini sudah memasuki masa kampanye, dan pemilihan akan dilangsungkan pada bulan Oktober mendatang.
"Kami tidak pernah mengganggu, tidak mengganggu dan tidak berniat untuk ikut campur dalam politik dalam negeri," tegas Putin, dalam sebuah wawancara jelang pertemuan G-20 di China, seperti dilansir Reuters pada Jumat (2/9).
"Kami dengan hati-hati akan melihat apa yang terjadi dan menunggu hasil pemilu. Kemudian kami siap untuk bekerja dengan pemerintah Amerika, jika mereka memang menginginkan hal itu," sambungnya.
Salah satu cara yang yang digunakan untuk menganggu jalannya pemilu, menurut sejumlah pejabat AS adalah dengab melakukan serangan terhadap pusat data Komite Partai Demokrat. Dalam serangan itu ribuan surat elektronik yang berisi data penting dan rahasia miliki partai Demokrat dicuri dan disebar luaskan.
Putin sendiri sebelumnya telah menyatakan bahwa dia tidak mengetahui tentang serangan tersebut, dan memastikan Rusia bukanlah pihak yang melakukan serangan itu.
Putin menegaskan, Rusia tidak pernah memiliki niat, dan tidak melakukan apapun untuk mengganggu jalannya pemilu di Negeri Pamam Sam itu. Pemilu di AS saat ini sudah memasuki masa kampanye, dan pemilihan akan dilangsungkan pada bulan Oktober mendatang.
"Kami tidak pernah mengganggu, tidak mengganggu dan tidak berniat untuk ikut campur dalam politik dalam negeri," tegas Putin, dalam sebuah wawancara jelang pertemuan G-20 di China, seperti dilansir Reuters pada Jumat (2/9).
"Kami dengan hati-hati akan melihat apa yang terjadi dan menunggu hasil pemilu. Kemudian kami siap untuk bekerja dengan pemerintah Amerika, jika mereka memang menginginkan hal itu," sambungnya.
Salah satu cara yang yang digunakan untuk menganggu jalannya pemilu, menurut sejumlah pejabat AS adalah dengab melakukan serangan terhadap pusat data Komite Partai Demokrat. Dalam serangan itu ribuan surat elektronik yang berisi data penting dan rahasia miliki partai Demokrat dicuri dan disebar luaskan.
Putin sendiri sebelumnya telah menyatakan bahwa dia tidak mengetahui tentang serangan tersebut, dan memastikan Rusia bukanlah pihak yang melakukan serangan itu.
(esn/indo)