Kelompok oposisi Venezuela tengah menggalang dukungan rakyat untuk
menandatangani referendum guna mendongkel Nicolas Maduro dari kursi
presiden. | (Istimewa)
INDOPOST, CARACAS - Oposisi Venezuela terus
memberikan tekanan kepada rezim Nicolas Maduro. Kelompok oposisi
berupaya agar referendum untuk melengserkan Maduro dari kursi kepresidenan
dapat dilakukan secepatnya.
Oposisi Venezuela meminta masyarakat di ibukota Caracas untuk bergabung dalam aksi protes selama 10 menit. Mereka diminta memberikan tanda tangan untuk referendum guna membatalkan mandat Presiden Maduro.
"Pada tanggal 7 September, akan ada aksi protes 10 menit. Bagi rakyat Caracas dimana pun mereka berada, persyaratan menuntut 20% tanda tangan masyarakat untuk mencabut mandat Maduro. Caracas akan memobilisasi dukungan dari sisa rakyat Venezuela," kata sekretaris eksekutif koalisi Demokrat Persatuan Roundtable (MUD), Yesus Torrealba, dikutip dari Sputniknews, Selasa (6/9/2016).
Oposisi telah berusaha untuk menggulingkan pemimpin Venezuela selama berbulan-bulan di tengah meluasnya ketidakpuasan publik terhadap pemerintahan Maduro dan masalah ekonomi akut yang dihadapi negara itu.
Oposisi telah mengumpulkan tanda tangan untuk mendukung referendum guna mendongkel Maduro dari kantor kepresidenan. Tahap pertama dari pengumpulan tanda tangan telah selesai dan oposisi telah pindah ke tahap kedua.
Tahap keduan ini membutuhkan sekitar 20 persen pemilih untuk memberikan dukungan mereka terhadap referendum. Jika sudah selesai, tahap kedua diikuti oleh peluncuran referendum. Pekan lalu, oposisi menggelar aksi damai menuntut Maduro mundur.
Oposisi Venezuela meminta masyarakat di ibukota Caracas untuk bergabung dalam aksi protes selama 10 menit. Mereka diminta memberikan tanda tangan untuk referendum guna membatalkan mandat Presiden Maduro.
"Pada tanggal 7 September, akan ada aksi protes 10 menit. Bagi rakyat Caracas dimana pun mereka berada, persyaratan menuntut 20% tanda tangan masyarakat untuk mencabut mandat Maduro. Caracas akan memobilisasi dukungan dari sisa rakyat Venezuela," kata sekretaris eksekutif koalisi Demokrat Persatuan Roundtable (MUD), Yesus Torrealba, dikutip dari Sputniknews, Selasa (6/9/2016).
Oposisi telah berusaha untuk menggulingkan pemimpin Venezuela selama berbulan-bulan di tengah meluasnya ketidakpuasan publik terhadap pemerintahan Maduro dan masalah ekonomi akut yang dihadapi negara itu.
Oposisi telah mengumpulkan tanda tangan untuk mendukung referendum guna mendongkel Maduro dari kantor kepresidenan. Tahap pertama dari pengumpulan tanda tangan telah selesai dan oposisi telah pindah ke tahap kedua.
Tahap keduan ini membutuhkan sekitar 20 persen pemilih untuk memberikan dukungan mereka terhadap referendum. Jika sudah selesai, tahap kedua diikuti oleh peluncuran referendum. Pekan lalu, oposisi menggelar aksi damai menuntut Maduro mundur.
(ian/indo)