Masyarakat adat Papua
INDOPOST, JAYAPURA – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN) Perwakilan Provinsi Papua mengklaim, berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2010-2020, maka penduduk Papua pada tahun 2016 diperkirakan berjumlah 3.207.444 jiwa. Dari jumlah ini, laki-laki ada 1.689.971 jiwa dan perempuan ada sebanyak 1.517.473 jiwa.
“Dari jumlah tersebut, sex rasio sebesar
111,37 persen. Jika, tingkat kebergantungan atau rasio yang menyatakan
jumlah penduduk usia nonproduktif ditanggung oleh usia produktif, maka
tingkat kebergantungan Papua sebesar 46,57 persen,” kata Kepala BkkbN
Perwakilan Provinsi Papua, Charles Brabar kepada koresponden indopost, di Grand
Abe Hotel Jayapura, Kota Jayapura, Papua, Kamis, 1 September 2016.
Menurut
Charles, pada periode tersebut Papua akan mencapai bonus demografi
untuk bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Dengan
peningkatkan advokasi serta komunikasi, informasi dan edukasi, diamini
dapat memberikan akses dan kualitas pelayanan yang merata sampai di
pelosok desa dan kampung.
“Itu sebagai upaya mengatasi
permasalahan pelayanan dan perlunya penguatan pembangunan keluarga.
Pembinaan ketahanan dan kesejahteraan. Meningkatkan pemahaman dari
fungsi keluarga di Papua. Data itu menunjukkan rata-rata angka harapan
hidup di Papua tahun 2015 sebesar 65,09 tahun. Rata-rata lama sekolah
5,76 tahun,” jelas Charles.
Menurut
Charles, kondisi ini merupakan tantangan bagi semua pihak, khususnya
jajaran perwakilan BkkbN di Provinsi Papua, SKPD-KB dan sektor terkait
agar mampu menyakinkan para pemangku kepentingan dan pengambil
kebijakan. “Strategi yang harus dilakukan BkkbN Papua yaitu melalui
program pembangunan ekonomi dan kelembagaan kampung. Generasi emas Papua
dengan tuntas wajar 9 tahun. Program 1.000 hari pertama kehidupan,”
katanya.
(ramah/indo)