Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menuturkan, sampai saat ini pihaknya
dan Amerika Serikat (AS) belum sepaham mengenai masalah di Suriah.
(Sputnik)
INDOPOST, MOSKOW - Juru bicara Kremlin
Dmitry Peskov menuturkan, sampai saat ini pihaknya dan Amerika Serikat
(AS) belum sepaham mengenai masalah di Suriah. Peskov mengatakan, Rusia
ingin melihat upaya lebih dari Washington untuk melakukan kerjasama
dengan Moskow, dan mengikis perbedaan yang ada.
"Tapi sayangnya, dengan menyesal saya mengatakan, masih jauh untuk melakukan kerjasama dengan AS di Suriah," ucap Peskov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (30/8).
"Di sini kita masih ingin melihat kemauan yang lebih besar ke arah kerjasama yang nyata. Kerjasama kami tidak pada tingkat pertukaran informasi atau interaksi sporadis, tetapi pada kerja sama penuh tanpa yang tidak mungkin untuk menyelesaikan masalah Suriah yang paling sulit," sambungnya.
Rusia dan AS sendiri sejatinya telah beberapa kali melakukan pembicaraan terkait Suriah. Terakhir terjadi pada pekan lalu, dimana Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavorv melakukan pertemuan 12 jam dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry di Wina, Austria.
Dalam pertemuan itu, kedua Menlu berhasil menyepakati beberapa hal, salah satunya adalah mengenai pembukaan koridor kemanusiaan di Suriah. Namun, belum ada kesepakatan mengenai operasi bersama di Suriah dalam pertemuan itu.
"Tapi sayangnya, dengan menyesal saya mengatakan, masih jauh untuk melakukan kerjasama dengan AS di Suriah," ucap Peskov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (30/8).
"Di sini kita masih ingin melihat kemauan yang lebih besar ke arah kerjasama yang nyata. Kerjasama kami tidak pada tingkat pertukaran informasi atau interaksi sporadis, tetapi pada kerja sama penuh tanpa yang tidak mungkin untuk menyelesaikan masalah Suriah yang paling sulit," sambungnya.
Rusia dan AS sendiri sejatinya telah beberapa kali melakukan pembicaraan terkait Suriah. Terakhir terjadi pada pekan lalu, dimana Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavorv melakukan pertemuan 12 jam dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry di Wina, Austria.
Dalam pertemuan itu, kedua Menlu berhasil menyepakati beberapa hal, salah satunya adalah mengenai pembukaan koridor kemanusiaan di Suriah. Namun, belum ada kesepakatan mengenai operasi bersama di Suriah dalam pertemuan itu.
(esn/indo)