Pemimpin Korut, Kim Jong-un, menyaksikan langsung peluncuran rudal balistik dari kapal selam pada 25 Agustus lalu. | (Istimewa)
INDOPOST, WASHINGTON - Institut AS-Korea di
John Hopkins University menyatakan keberhasilan uji coba peluncuran
rudal balistik melalui kapal selam Korea Utara (Korut) pada minggu ini
menunjukkan program tersebut maju lebih cepat dari dugaan semula. Begitu
bunyi pernyataan lembaran monitor Semenanjung Korea di dalam situsnya
North38.
Meski begitu, lembaga tersebut meyakini jika kapal selam dengan kemampuan meluncurkan rudal balistik atau submarine launched ballistic missile (SLBM) Korut belum siap sepenuhnya.
"Itu tidak berarti SLBM Korut akan siap minggu depan, bulan depan, atau bahkan tahun depan. Sebaliknya, kecepatan dan metode pengujian SLBM Korut menunjukkan kemungkinan kemampuan operasional SLBM Korut baru akan siap pada awal semester kedua 2018," kata para ahli lembaga monitor itu seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (28/8/2016).
Meskipun tes yang dilakukan oleh Korut berlangsung sukses, namun negara itu akan menghadapi tantangan teknologi yang signifikan termasuk membangun kapal selam kelas baru untuk membawa rudal.
Bulan lalu, North38 melaporan Korut tengah membangun infrastruktur untuk membuat kapal selam baru di galangan kapal Sinpo selatan. "Sebuah kapal selam baru mungkin bisa dibangun dalam 2-3 tahun mendatang, tetapi kemungkinan membangun model baru tanpa pengujian lebih lanjut dan eksperiman untuk menyempurkan kapal selam kelas Gorae akan berujung pada kegagalan," katanya.
Seperti diketahui, Korut belum lama ini meluncurkan rudal balistik dari sebuah kapal selam jenis Gorae. Rudal balistik tersebut terbang sejauh 500 kilometer ke arah Jepang. Tindakan Korut ini menuai kecaman dari Dewan Keamanan (DK) PBB dan dianggap sebagai pelanggaran keras.
Meski begitu, lembaga tersebut meyakini jika kapal selam dengan kemampuan meluncurkan rudal balistik atau submarine launched ballistic missile (SLBM) Korut belum siap sepenuhnya.
"Itu tidak berarti SLBM Korut akan siap minggu depan, bulan depan, atau bahkan tahun depan. Sebaliknya, kecepatan dan metode pengujian SLBM Korut menunjukkan kemungkinan kemampuan operasional SLBM Korut baru akan siap pada awal semester kedua 2018," kata para ahli lembaga monitor itu seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (28/8/2016).
Meskipun tes yang dilakukan oleh Korut berlangsung sukses, namun negara itu akan menghadapi tantangan teknologi yang signifikan termasuk membangun kapal selam kelas baru untuk membawa rudal.
Bulan lalu, North38 melaporan Korut tengah membangun infrastruktur untuk membuat kapal selam baru di galangan kapal Sinpo selatan. "Sebuah kapal selam baru mungkin bisa dibangun dalam 2-3 tahun mendatang, tetapi kemungkinan membangun model baru tanpa pengujian lebih lanjut dan eksperiman untuk menyempurkan kapal selam kelas Gorae akan berujung pada kegagalan," katanya.
Seperti diketahui, Korut belum lama ini meluncurkan rudal balistik dari sebuah kapal selam jenis Gorae. Rudal balistik tersebut terbang sejauh 500 kilometer ke arah Jepang. Tindakan Korut ini menuai kecaman dari Dewan Keamanan (DK) PBB dan dianggap sebagai pelanggaran keras.
(ian/indo)