Pemerintah Iran dilaporkan telah menangkap salah seorang negosiator
kesepakatan nuklir negara itu dengan enam kekuatan dunia. (Istimewa)
INDOPOST, TEHERAN - Pemerintah Iran
dilaporkan telah menangkap salah seorang negosiator kesepakatan nuklir
negara itu dengan enam kekuatan dunia. Negosiator yang tidak disebutkan
namanya itu ditangkap karena diduga menjadi mata-mata bagi negara lain.
"Iran telah menangkap seorang anggota tim yang merundingkan kesepakatan nuklir dengan kekuatan dunia. Ia ditangkap atas dugaan mata-mata beberapa hari lalu," kata juru bicara Pengadilan Tinggi Iran, Gholamhossein Mohseni Ejei dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Harretz pada Minggu (28/8).
Ejei, dalam pernyataanya juga mengatakan, negositaor itu saat ini telah bebas dengan jaminan. Meski demikian, penyelidikan atas dugaan tindakan mata-mata masih terus dilakukan.
"Tersangka dibebaskan dengan jaminan, setelah beberapa hari di penjara. Tapi, dia masih terus diselidiki. Dugaan sementara dia adalah seorang mata-mata yang menyusup ke dalam tim negosiasi," sambungnya.
Iran dan enam kekuatan dunia telah mencapai kesepakatan terkait program nuklir Iran pada akhir tahun lalu. Kesepakatan ini dicapai setelah terjadi negosiasi panjang selama hampir satu dekade.
"Iran telah menangkap seorang anggota tim yang merundingkan kesepakatan nuklir dengan kekuatan dunia. Ia ditangkap atas dugaan mata-mata beberapa hari lalu," kata juru bicara Pengadilan Tinggi Iran, Gholamhossein Mohseni Ejei dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Harretz pada Minggu (28/8).
Ejei, dalam pernyataanya juga mengatakan, negositaor itu saat ini telah bebas dengan jaminan. Meski demikian, penyelidikan atas dugaan tindakan mata-mata masih terus dilakukan.
"Tersangka dibebaskan dengan jaminan, setelah beberapa hari di penjara. Tapi, dia masih terus diselidiki. Dugaan sementara dia adalah seorang mata-mata yang menyusup ke dalam tim negosiasi," sambungnya.
Iran dan enam kekuatan dunia telah mencapai kesepakatan terkait program nuklir Iran pada akhir tahun lalu. Kesepakatan ini dicapai setelah terjadi negosiasi panjang selama hampir satu dekade.
(esn/indo)