NEW DEHLI - India telah melaporkan 81.466 infeksi COVID-19 baru dalam semalam, data dari kementerian kesehatan menunjukkan pada hari Jumat (02/04), tertinggi sejak 2 Oktober 2020.
Beban kasus keseluruhan India mencapai 12,3 juta, menjadikannya negara ketiga yang paling terpengaruh secara global, setelah Amerika Serikat dan Brasil.
Negara itu melaporkan 469 kematian lagi, sehingga total menjadi 163.396.
Di tengah lonjakan infeksi baru, India pada Kamis memperluas upaya vaksinasi virus korona untuk memasukkan mereka yang berada dalam kelompok usia 45-60 tahun.
Pusat-pusat publik dan swasta yang menawarkan suntikan akan dibuka setiap hari sepanjang April termasuk pada hari libur umum dalam "langkah signifikan untuk secara eksponensial memperluas upaya vaksinasi di seluruh negeri", kata kementerian kesehatan.
Peningkatan urgensi menyusul peningkatan kasus sejak awal Februari ketika infeksi harian baru turun di bawah 9.000 menjadi lebih dari 81.000 yang dilaporkan pada hari Jumat.
Para ahli telah memperingatkan bahwa infeksi meningkat pada kecepatan yang lebih cepat dibandingkan dengan tahun lalu ketika kasus satu hari memuncak pada hampir 100.000 pada bulan September.
India telah memberikan lebih dari 65 juta suntikan vaksinasi kepada orang tua dan kelompok rentan lainnya tetapi dengan kecepatan yang terlalu lambat untuk mencapai target ambisius pemerintah untuk menyuntik 300 juta orang pada akhir Juli.
Maharashtra, Negara Bagian India Terkena Paling Parah
Negara bagian yang paling parah terkena virus adalah Maharashtra, rumah bagi ibu kota keuangan negara itu, Mumbai.
Negara bagian barat itu melaporkan sebanyak 43.183 kasus baru pada hari Jumat - tertinggi sejak pandemi menyebar ke India pada Maret 2020.
Pejabat di negara bagian itu memberlakukan jam malam selama akhir pekan tetapi sedang mempertimbangkan langkah-langkah kontrol yang lebih ketat, termasuk menutup tempat-tempat keagamaan dan membatasi perjalanan kereta api.
Di rumah sakit darurat di Kompleks Bandra Kurla di Mumbai, jumlah pasien virus korona yang dirawat telah melonjak menjadi 940 dari 180 tiga minggu lalu, direkturnya Rajesh Dere mengatakan kepada kantor berita AFP.
Dia mengatakan kompleks tersebut, juga tempat salah satu pusat vaksinasi utama Mumbai, meningkatkan jumlah staf dan jam buka.
“Mulai hari ini, kami menjalankan shift ganda dan dapat memvaksinasi 7.000-8.000 dalam satu hari,” tambah Dere.
Pemesanan untuk vaksinasi dimaksudkan untuk dilakukan melalui aplikasi pemerintah nasional tetapi pejabat di kompleks mengatakan orang dapat masuk tanpa membuat janji.
“Tidak ada cegukan. Saya tidak mendaftar secara online atau melalui aplikasi, saya hanya datang langsung ke center dan mendapatkan suntikannya, ”kata pengacara berusia 61 tahun Ashok Sawant kepada AFP.
Ibu kota New Delhi juga telah mengalami lonjakan kasus tetapi kebun binatangnya dibuka kembali untuk pengunjung pada hari Kamis, lebih dari setahun setelah menutup pintunya.
Hazia Ali, 21, yang mengunjungi New Delhi bersama keluarganya dari negara bagian tetangga Uttar Pradesh, mengatakan mereka khawatir tentang virus "tetapi hidup harus terus berjalan".
Ibu rumah tangga Swati Garg, 32, mengatakan dia membawa anak-anaknya ke kebun binatang karena mereka bosan di rumah selama liburan sekolah.
“Tidak banyak tempat yang buka di Delhi jadi kami memutuskan untuk datang ke sini. Kami memakai masker dan membersihkan diri sendiri jadi saya pikir kami aman, ”kata Garg.
India memberlakukan salah satu penguncian paling keras di dunia untuk mengendalikan virus korona awal tahun lalu, tetapi itu dilonggarkan untuk menyelamatkan ekonomi, dan kasus secara bertahap turun di akhir tahun.
Lonjakan baru tahun ini menghadirkan tantangan bagi pemerintah, yang sudah berjuang untuk menerapkan lockdown tahun lalu.
Jumlah infeksi juga meningkat pada hari Jumat di negara bagian Chhattisgarh, Karnataka, Punjab, Kerala, Tamil Nadu, Gujarat dan Madhya Pradesh.
0 Reviews:
Post a Comment