MAKASSAR - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengamankan empat orang di wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pascaperistiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Kapolri Jenderal Polisi Jenderal Listyo Sigit Prabowo membenarkan penangkapan tersebut. Namun belum diketahui detail mengenai keempat orang yang diamankan.
"Hari ini, untuk inisial pelaku sudah tuntas, dan kita sudah kembangkan mencari kelompok yang lain. Kemudian, hari ini juga kita sudah mengamankan kurang lebih empat orang, di wilayah Bima," kata Listyo Sigit di Makassar. Dikutip dari Antara.
Menurut dia, kepolisian selalu melihat alat bukti dan barang bukti, kemudian hal-hal berkaitan dengan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut juga menjadi pertimbangan. Sehingga diputuskan dilakukan pengembangan.
Penangkapan terduga teroris di Bima terkait dengan kegiatan terorisme. "Saya harapkan masyarakat seluruhnya tenang, dan tidak panik. Kami polisi Densus terus mengikuti, gerakan mereka. Saya perintah Kepala Densus, lakukan apa bisa dilakukan, apapun itu. Jangan sampai ada ledakan lagi. Jadi masyarakat harus diamankan, tangkap mereka, lakukan tindakan tegas, kalau mereka melawan," tuturnya menegaskan.
Selain Kapolri, hadir pula Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam dan Pangdam XIV Hasanuddin, Andi Sumangerukka bersama jajaran, serta Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman saat mengunjungi lokasi ledakan gereja setempat.
Sebelumnya, dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Kota Makassar tewas dalam peristiwa yang terjadi pada Minggu (28/3) siang tersebut. Keduanya teridentifikasi laki-laki dan perempuan.
Listyo Sigit menuturkan, aksi yang dilakukan bersangkutan merupakan society boomber, dengan membawa ledakan cukup besar sehingga berpengaruh dengan daya ledaknya.
"Jadi kegiatan mereka terjadi saat ini, kita ketahui, adalah ledakan, adalah society bom, menggunakan jenis bom panci, dan itu terkait dengan pengungkapan," kata dia.
0 Reviews:
Post a Comment